PALANGKA RAYA, Kaltengtimes.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran menegaskan Aparatur Sipil Negara yang memiliki Akhlak tentu akan menghindari setiap perbuatan atau perilaku yang menyimpang, terutama menghindari tindak korupsi. “Secara terminologi, Akhlak merupakan tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Sehingga akhlak yang baik tercermin pada perangai, tingkah laku, atau tabiat yang baik pula,” tandas H. Sugianto Sabran yang hadir beberapa saat setelah peluncuran Core Value ASN BerAkahlak Dengan Employer Branding ‘’Bangga Melayani Bangsa’’ sekaligus Pembukaan Workshop Kepemimpinan Bagi Kepala Perangkat Daerah Prov.Kalteng Tahun 2022.
Peluncuran kegiatan ini dilakukan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, Kamis (31/3), di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng yang diikuti seluruh pejabat JPT Pratama/ Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah secara luring. Tidak kurang dari 25.000 ASN Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se Kalteng mengikuti kegiatan ini secara hybrid melalui virtual, kanal youtube dan facebook.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini, sebagai langkah tindak
lanjut Pemprov. Kalteng terhadap arahan dari Presiden Republik Indonesia (RI) H. Joko Widodo, terkait Core Values (Nilai Dasar) ASN yang baru yaitu BerAKHLAK.
Lebih lanjut H. Sugianto sabran menyebut ASN sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat di era saat ini, dimana kemajuan teknologi dan perdaban yang tidak bida dibendung, jangan sampai membuat identitas dan jati diri tercabut dari akarnya, serta yang paling utama adalah landasan akhlak yang membumi.
“Sebagai ASN di sektor apapun dia bekerja, landasan akhlak hendaknya menjadi penuntun
utama dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, dengan landasan
akhlak yang kokoh, niscaya ASN akan terhindar dari perbuatan tercela” tegasnya.
Sugianto menyebut bahwa dalam era Reformasi Birokrasi, perubahan harus dilakukan secara masif, konsekuen, dan konsisten. Guna tercapainya perbaikan dalam segala bidang, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Reformasi Birokrasi merupakan perubahan pola pikir dan budaya kerja dari aparatur negara, yang merupakan upaya pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perubahan menuju birokrasi dinamis tentu tidak bisa diraih dengan cara-cara lama. Diperlukan perubahan fundamental pada pola pikir dan sikap mental ASN yang tadinya hierarkis, menjadi lebih lincah dan inovatif.
“Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa setiap ASN dimanapun bertugas, sudah
seharusnya memegang teguh nilai-nilai dasar serta semboyan yang sama, sehingga dapat
menjadi pondasi budaya kerja ASN yang profesional,” imbuh Sugianto.
Sebagaimana diketahui, agar implementasi undang-undang dan peraturan pemerintah terkait Manajemen Pegawai Negeri Sipil dapat berjalan maksimal, maka pada tanggal 27 Juli 2021 lalu Presiden RI H. Joko Widodo meluncurkan Core Value dan Employer Branding ASN BerAKHLAK yang berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Sebagai pengejawantahan nilai ASN yang BerAkhlak, Gubernur H. Sugianto sabran mengajak
seluruh ASN di Kalteng, agar memiliki orientasi yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat; bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan; terus belajar dan mengembangkan kapabilitas; saling peduli dan menghargai perbedaan yang ada; berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara; terus berinovasi; serta membangun kerja sama yang sinergis.
“Seorang ASN BerAKHLAK tentu akan menghindari segala bentuk perilaku menyimpang
terlebih praktik-praktik korupsi yang dapat merugikan masyarakat dan negara, percuma
memiliki kecerdasan dan kemampuan yang mumpuni, tetapi tidak memiliki akhlak yang baik. Melalui momentum ini saya mengajak seluruh elemen masyarakat di Kalimantan Tengah bersama-sama kita wujudkan Kalteng BerAKHLAK Penuh dengan KeBERKAHan” pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama Pj. Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin dalam
laporannya menyampaikan Bahwa kegiatan Launching ini menjadi kesempatan bersama untuk bekerja secara profesional dan substantif. Dengan tantangan serba kekinian, yang diwujudkan pada beragam perubahan besar semua lini sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pilihan tegasnya hanyalah terletak pada upaya untuk mewujudkan profesionalisme dengan optimal. Profesionalisme niscaya sebuah level yang dapat dituju hanya dengan mendapatkan kesempatan berharga dalam upaya peningkatan kapasitas (capacity building) secara terstruktur dan terukur.
Hal yang sangat istimewa pada peluncuran Core Value ASN BerAKHLAK kali ini, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah menghadirkan narasumber khusus yakni Pakar Pembangunan
Karakter sekaligus Founder ESQ Leader Center Ary Ginanjar Agustian. Kehadiran Ary Ginanjar seakan memiliki magnet tersendiri bagi seluruh peserta yang hadir.
Ary Ginanjar memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menyelenggarakan acara Core Value ASN BerAKHLAK, apalagi kegiatan ini merupakan peluncuran perdana di tingkat provinsi, setelah diluncurkan Presiden Joko Widodo tahun lalu.
Dalam papaparnnya Ary Ginanjar mengatakan bahwa tantangan ASN saat ini harus mampu
beradaptasi dengan perubahan apapun, mampu bertahan dalam kondisi apapun, mampu
bekerja sama dengan siapapun, mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun.
Selanjutnya Ary menyebut dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur, banyak tokoh daerah yang merupakan kearifan lokal dijadikan isnpirasi, seperti halnya di Kalimantan Tengah yang dikenal dengan julukan Bumi Tambun Bungai. Tambun dan Bungai sendiri bila dilihat dari berbagai literatur merupakan tokoh dayak yang memiliki sifat komprehensip.
“Tambun dan Bungai bila kita membaca dari berbagai literatur adalah tokoh Dayak yang
cerdas, cepat kaki ringan tangan, pantang menyerah dalam membela kebenaran, dan jiga
memiliki sikap yang lembut, ramah, suka menolong sesama dan bijaksana dan jujur” beber Ary.
Menurut Ary, nilai-nilai filosofi yang dimiliki Tambun dan Bungai cukup lengkap
mencerminkan akhlak dan kecerdasan dan kepekaan sosial yang tinggi yang bisa menjadi pondasi kuat bagi seorang ASN dalam mengabdi kepada Bangsa dan Negara.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro yang hadir secara virtual sebagai narasumber, memberikan apresiasi kepada Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran yang telah menginisiasi Peluncuran Core Value ASN BerAKHLAK dengn Employer Branding “ Bangga Melayani Bangsa”, dan teristimewa karena merupakan Provinsi yang pertama kali melaksanakan, setelah pencanangan secara nasional tahun 2021 lalu.
“Apresiasi saya kepada Gubernur Kalimantan Tengah yang telah melaksanakan kegiatan ini,
dan merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menyelenggarakan, hal ini tentu
menunjukkan komitmen yang luar biasa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam
menciptakan budaya kerja BerAKHLAK, khususnya bagi seluruh ASN Pemerintah Provinsi,
Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah” ungkap Suhajar.
Suhajar berharap, kegiatan semacam ini jangan dimaknai sebagai serimonial belaka, namun yang terpenting adalah menciptakan budaya kerja baru, yakni ASN sebagai ASN yang berakhlak. “Budaya kerja terus kita dorong, jangan pernah berhenti untuk melakukan transformasi menuju kepada hal yang lebih baik” pungkasnya.
Hadir sebagai narasumber lainnya Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB RI Alex Denni, yang mengupas tuntas tentang implementasi Bangga Menjadi ASN, dan Bangga Melayani. (red)