Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Rencana demonstrasi mahasiswa se kota Palangka Raya dan diseluruh Indonesia yang akan berlangsung pada 11 April 2022 dengan sejumlah agenda tuntutan terhadap pemerintah turut mendapat respons Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran.
Agustiar yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini mengajak mahasiswa di Kalteng untuk tetap mengedepankan musyawarah bersama sejalan dengan filosofi Huma Betang.
Menurut Agustiar, menyampaikan aspirasi dan pendapat merupakan hal yang positif, namun alangkah baiknya untuk mengedepankan musyawarah dan ber-audiensi secara sehat bersama-sama, tentunya seperti filosofi daerah kita yaitu Huma Betang.
Selain itu, dirinya juga mengajak para mahasiswa untuk bersama-sama berpikiran positif, tanpa harus melakukan sesuatu yang besar-besaran. Apalagi demonstrasi dilakukan ditengah pandemi Covid-19, yang notabenenya akan membuat kerumunan banyak orang. Kondisi semacam ini jangan sampai terjadi, karena dikhawatirkan akan berdampak pada penyebaran kasus positif serta persoalan kesehatan di lapangan.” Saya berharap, agar mahasiswa di Kalteng tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang yang bersifat tidak akurat atau hoaks,” kata Agustiar di Palangka Raya, Minggu (10/4).
“Kita juga berharap jangan ada anarkhisme dalam menyampaikan pendapat, karena kita sebagai orang Kalteng selalu mengutamakan musyawarah mufakat secara dingin. Prioritaskan sikap santun terhadap sesama,” tambah kakak kandung Gubernur Kalteng tersebut.
Agustiar menambahkan, filosofi Huma Betang di Kalteng merupakan gambaran yang merefleksikan kehidupan damai dari ragam suku, agama, ras dan lainnya. Hal semacam inilah yang harus dijaga serta dipertahankan bahkan diaplikasikan para pemuda khususnya mahasiswa, dalam menyampaikan pendapat secara luas.
Dirinya juga mengharapkan, agar memberikan kesempatan, bagi pemerintah untuk bekerja lebih baik.
Intinya, pihaknya sepakat dengan keinginan ataupun kebebasan menyampaikan pendapat secara publik, namun pada hakikatnya, penyampaian pendapat tersebut disampaikan dengan cara yang santun, tanpa ada aksi anarkis.
Dia juga mengimbau kepada mahasiswa, agar dalam menyampaikan aksinya tidaklah berlebihan dan tetap toleran, mengingat saat ini umat Islam, sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. red