SAMPIT. Kaltengtimes.co.id — Agar tingkat ekonomi Kabupaten Kotawaringin Timur tidak semakin merosot dan kebutuhan hidup tidak lagi bergantung dengan daerah lainnya, pemimpin kedepan harus membenahi sektor ekonomi, pangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui bidang pendidikan. Hal tersebut dikatakan Anggota DPRD Kotim Pardamean Gultom kepada sejumlah awak media, di ruang kerjanya, Jum’at (7/10).
Memiliki luas lahan produktif yang tersebar di seluruh kecamatan tidak serta merta membuat Kabupaten Kotawaringin Timur mampu memenuhi sejumlah kebutuhan pokok dari wilayahnya sendiri. Hingga kini sebagian besar seluruh kebutuhan pokok justru banyak didatangkan dari pulau Jawa.
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Pardamean Gultom mengatakan sektor perkayuan yang dulu menjadi primadona kini telah berakhir. demikian juga halnya lahan yang tersisa kini lebih banyak dikuasai investor perkebunan dari luar pulau bahkan negara lain. Sementara penduduk lokal kini hanya bisa jadi penonton di daerah sendiri.
Ditambahkan Gultom, komoditas rotan dan karet yang dulunya bisa membiayai sekolah para petani lokal sekarang kondisinya terbalik. Hanya untuk mengikuti wisuda sang anak, petani terkadang terpaksa harus menjual kebunnya. Kondisi inilah menurut Pardamean Gultom sebagai pertanda bahwa ekonomi di Kotim menjadi semakin merosot.
‘’Bahkan ironisnya hingga sekarang tidak ada satu desa pun di Kabupaten Kotawaringin Timur yang bisa menjadi wilayah swasembada pangan, padahal daerah ini banyak memilikki lahan produktif dan subur untuk menggerakkan sektor ekonomi dan pangan bagi kesejahteraan masyarakat,’’tandas Pardamean Gultom. (red)