foto bersama usai peletakan batu pertama Pembangunan Gedung SDIT Muhammadiyah. (Ist)
PALANGKARAYA, kaltengtimes.co.id– Pengurus Wilayah (PW Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rabu (21/12/2022) memulai dibangun gedung Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Muhammadiyah, di Jalan RTA Milono Km 7 Palangka Raya.
Pembangunan gedung SDIT yang ditandai dengan peletakan batu per tama itu mendapat apresiasi dan dukungan dari Wakil Ketua (Waket) DPRD Provinsi Kalteng Ir H Abdul Razak yang hadir langsung di kegiatan ini selaku Ketua Dewan Penasehat PW Muhammadiyah Kalteng.
Kegiatan juga dihadiri Walikota Palangka Raya yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Jayadi SPd MSi, Asisten I Setda Kota Palangka Raya HM Barit Rayanto SSos MSi, dan jajaran.
Dari PW Muhammadiyah Kalteng, hadir Ketua Dr H Ahmad Syari’i MPd, pimpinan organisasi otonom dan amal usaha Muhammadiyah, Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr HM Yusuf SSos MAp dan jajaran, serta undangan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng Ketua Dewan Penasehat PW Muhammadiyah Ir H Abdul Razak dalam arahannya di kegiatan ini mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung dimulainya pembangunan SDIT Muhammadiyah tersebut.
Hal itu, terang Razak, sejalan dengan harapan DPRD Provinsi Kalteng serta program pembangunan bidang pendidikan yang dilaksanakan Gubernur Kalteng.
“Andil Muhammadiyah dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas sudah tidak perlu diragukan lagi. Membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) itu kan melalui dua aspek, pendidikan dan kesehatan. Muhammadiyah telah melakukan ini, termasuk di Kalteng,” kata Razak.
Razak bahkan berharap, PW Muhammadiyah Kalteng terus berkiprah dalam membangun kualitas SDM, khususnya di daerah ini lewat lembaga-lembaga pendidikan.
“Pengembangan pendidikan ini proses yang tidak ada kata selesai. Bangun, lanjutkan. Saya berharap setelah ini akan dibangun SDIT lainnya,” harap Razak.
Di kesempatan yang sama, Ketua PW Muhammadiyah Kalteng Dr H Ahmad Syar’i menjelaskan, pembangunan gedung SDIT Muhammadiyah ini mendesak dilaksanakan sebagai pengganti SD Muhammadiyah yang saat ini masih ‘menumpang’ di Komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan pembangunannya bisa cepat selesai karena SD Muhammadiyah yang digunakan sekarang kurang ideal. Para murid harus bergabung di lingkungan mahasiswa,” ujar Syar’i. (red)