PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi social, diantaranya dengan melalui kegiatan Advokasi dan Negosiasi Literasi, memulai Bisnis Risol Mayo, menulis kreatif, dan Pembuatan Bunga Plastik.
“Perpustakaan Prov. Kalteng memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya perpustakaan bertransformasi diharapkan performa individu meningkat, sistem dan organisasi perpustakaan menjadi kuat, sehingga berdampak pada membaiknya kualitas layanan perpustakaan dan juga pemanfaatannya oleh masyarakat yang secara otomatis meningkatkan literasi masyarakat,“ jelas Nunu saat ditemui di Ruang Baca Dewasa, Dispursip Prov. Kalteng, Jl. AIS Nasution Nomor 11, Palangka Raya, Senin (13/2/23).
Menurut Nunu Andriani, perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan juga wajib memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan, yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Perpustakaan Prov. Kalteng telah berkomitmen melaksanakan berbagai macam kegiatan berkaitan inklusi sosial untuk terus meningkatkan literasi masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan membawa dampak pada kesejahteraan keluarga.
Ditambahkan Nunu Andriani, perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional dan terbuka bagi kalangan masyarakat sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat.
Pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat berarti berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Sehubungan dengan kebutuhan tersebut maka Perpustakaan Prov. Kalteng menjalankan program/kegiatan yang melibatkan masyarakat agar apa yang dibutuhkan dapat terpenuhi. (red)