Panen Padi Bibit Hibrida Jenis Supadi. (Ist)
KUALA KAPUAS, kaltengtimes.co.id – Meski Kabupaten Kapuas merupakan daerah yang disebut sebagai lumbung padi, namun dalam beberapa kesempatan Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S Bahat, MM, MT tetap mendorong para petani untuk tetap meningkatkan produksi padi melalui inovasi baik dalam hal pengolahan lahan maupun pemakaian bibit dan obat-obatan pertanian.
Sejalan dengan itu, sejumlah petani dengan pendampingan selain dari Dinas Pertanian Kapuas, juga mendapat pendampingan dari pihak produsen bibit dan obat obatan pertanian. Seperti halnya petani Bpk. Rifan yang memiliki lahan di Kelurahan Selat Utara dan telah melakukan panen Jum’at pagi 17/02 yang di saksikan Kepala BPP Risma, SP, Mantri Tani Fitri, Petugas lapangan dari penyedia bibit (Agrosid) Masudi dan Penyuluh pertanian.
Dari sample yang diambil untuk menghitung hasil produksinya oleh Mantri Tani, didappat hasil 7,6 ton /Ha dan ini masuk kategori Bagus, “terang Mantri Tani Fitri.
PT. Agrosid yang merupakan produsen bibit dengan petugas kapangan sekaligus yang memberikan pendampingan Masudi mengatakan, “untuk 6 borongan lahan hanya dibutuhkan 1 kg. bibit Hipriida Supadi dengan jangka waktu 95 hari sejak tanam sudah bisa panen, dan sama sekali tidak menggunakan pupuk urea”
“Umumnya tanah kita di sini telah mendung unsur N yang cukup tinggi sehingga sebenarnya tidak dianjurkan lagi untuk menggunakan pupuk urea, cukup pupuk NPK, dan pola demikia telah pula kita coba di Beberapa lahan berbeda seperti di Tamban Catur dan hasilnya sangat baik. Kemudian keunggulan padi hibrida jenis Supadi ini tidak tidak rentan dengan patah leher (batang padi bagian atas) *Red, “Kata Masudi.
Sementara itu, petani Ripan mengaku sangat senang melihat Tanaman padinya yang di panen sangat baik terlebih pasca penghitungan hasil produksi dengan perkiraan 7,6 ton/Ha.
“Setelah panen, kita akan tanam kembali sambil menunggu masa panen tanaman muda yang baru kita tanam beberapa waktu lalu. Akhir Pak Rifan saat Dibincangi media ini. (Nas)