PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Dalam rangka menjalin silaturahmi dan bersama-sama memantapkan program kerja terkait digitalisasi siaran, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi menerima kunjungan Kepala Stasiun (Kepsta) TVRI Kalteng Sanny Damanik, bertempat di Kantor Diskominfosantik Prov. Kalteng, Kamis (2/3/23).
Kepala Diskomonfosantik Prov. Kalimantan Tengah Agus Siswadi saat menerima kunjungan Kepsta TVRI Kalteng yang baru Sanny Damanik di ruang kerjanya menyambut baik kedatangan Kepsta TVRI Kalteng yang baru Sanny Damanik. ‘’ Saya yakin di bawah kepemimpinan ibu Kepsta yang baru, TVRI Kalteng bisa lebih maju lagi” ucapnya.
Kuncinya adalah inovasi, baik program maupun teknologi. “Bagaimana percepatan dari digitalisasi ini sangat penting sekali dan syukur Kalteng sudah bertambah enam pemancar televisi digital, dan terkait dengan kekurangan pada beberapa kabupaten, kita akan fasilitasi melalui bapak gubernur untuk meminta kepada bupati menyediakan hibah lahan agar percepatan digitalisasi bisa dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Agus Siswadi.
Terkait dengan support sistem sendiri ke depannya, diharapkan adanya kolaborasi program apa yang ada di Diskominfosantik dan yang ada di TVRI Kalteng, karena cannal resmi pemerintah dipegang oleh Diskominfosantik “sesuai tusi kami, sebagai komunikasi publik pemerintah daerah” imbuhnya.
Pada kesempatan ini Agus juga menegaskan komitmen Diskominfosantik untuk mendukung TVRI Kalteng, dengan tersediannya anggaran 3,6 miliar setiap tahunnya sebagai dukungan untuk sewa satelit, guna mendukung siaran TVRI Kalteng agar dapat dijangkau sampai ke daerah, yang tetap harus berjalan dengan baik, dan tentunya menjadi tantangan juga untuk Kepsta yang baru, dengan luas wilayah Kalteng saat ini menjadi nomor satu terluas di Indonesia setelah Papua pecah. Harapan kita dengan digitalisasi ini juga, bisa menjawab terkait hoaks-hoaks di daerah yang saat ini terdapat 416 titik blank spot di Kalteng.
“TVRI diharapkan bisa mampu menjangkau itu, karena hoaks-hoaks itu berkembang begitu pesat di daerah-daerah blank spot dan daerah blank sport itu yang sulit, sehingga Kominfo sendiri membuat yang namanya KIM yaitu Komunitas Informasi Masyarakat sebagai penyambung lidah dari pemerintah. Nah kenapa tidak, TVRI juga bisa berperan di sana untuk menjangkau daerah-daerah blank spot yang sulit informasinya, ketika nanti ada pemancar-pemancar baru yang diharapkan, sehingga klarifikasi dan konfirmasi tentang hoaks bisa dilakukan dengan institusi-institusi yang sudah jelas ada” tutup Agus. (red)