Wagub Kalteng : Program Food Estate Terus Digenjot
PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Wakil Gubernur Kalimantan tengah, H.Edy Pratowo, mengungkapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tetap kosisten untuk menuntaskan program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau yang telah dicadangkan Pemerintah sebagai lumbung pangan nasional. Hal tersebut ditegaskan Edy Pratowo saat menghadiri Launching TribunKalteng.com secara virtual dari Ruang Rapat Kantor Wagub Kalteng, Senin (27/9). Untuk diketahui, dalam acara Launching TribunKalteng.com yang dihadiri Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan Menko Perekonomian serta Menteri LHK yang diwakili Pejabat Eselon I tersebut mengangkat tema ‘’Nasib Food Estate di Kalimantan Tengah di Tengah Pandemi Covid-19.
Wagub Kalteng H. Edy Pratowo dalam kesempatan tersebut memaparkan terkait peran dari Pemprov. Kalteng sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mensukseskan program food estate sebagai ketahanan pangan di Kalteng. Food estate merupakan rencana Pemerintah Pusat dan menjadi salah satu dari PSN tahun 2020 – 2024 dibawah kendali dan pengawasan langsung dari Presiden Republik Indonesia (RI) H. Joko Widodo. PSN Food Estate berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Prov. Kalteng Seluas ±165.000 Hektar (Ha). ‘’Pada prinsipnya Kalteng sangat berterimakasih dengan adanya program PSN ini. Luas wilayah Kalteng mencapai 153.564 kilometer persegi atau 1,5 kali luas Pulau Jawa dengan penduduk sekitar 2,76 juta jiwa dan merupakan Pulau terbesar dan terluas di Indonesia kedua, tentunya kita sangat berharap sekali aspek pembangunan, aspek kemajuan dan juga aspek perekonomian bisa ditingkatkan melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan baik itu Pemprov. Kalteng maupun dukungan dari Pemerintah Pusat,’’ kata Wagub Edy Pratowo.
“Ini berawal ketika Tahun 2017, Bapak Gubernur H. Sugianto Sabran menyampaikan paparan pada Sidang Kabinet di Istana Negara dihadapan Bapak Presiden Joko Widodo tentang program nasional yang ditawarkan di Kalteng. Kita mengetahui Kalteng ini dulunya pada tahun 1995 dikenal dengan program lahan gambut 1 juta hektar. Program lahan 1 juta hektar ini memang tidak berlanjut sehingga ini meninggalkan lahan-lahan yang sudah terbuka, lahan-lahan yang sudah digarap termasuk dengan adanya penempatan warga transmigrasi baik penduduk kita asli maupun wilayah pendatang. Oleh karenanya seiring dengan bertambahnya tahun ke tahun, kondisi lahan ini tentu harus ditingkatkan, disentuh kembali, sangat sayang sekali lahan yang sudah terbuka ditinggalkan begitu saja terutama dalam rangka untuk peningkatkan sektor pertanian padi dan sektor-sektor lainnya,’’ lanjut Edy Pratowo.
Edy memastikan kehadiran program PSN Food Estate di Kalteng merupakan jawaban, keinginan kita semua, satu, bahwa kita menghendaki agar masyarakat Kalteng betul-betul sejahtera dibidang perekonomian khususnya dalam rangka untuk mengelola lahan pertanian. Kedua, juga pada akhirnya memberikan kesejahteraan dan mata pencaharian yang lebih baik khususnya untuk membuka peluang usaha bagi lapangan kerja baru. (red)