Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Tindak lanjut dari penggalangan dana turun ke jalan pada minggu 26 September 2021, Aliansi Misi Kemanusiaan Pemuda Kalteng distribusikan hasil dari penggalangan dana tersebut. Sebanyak 233 paket sembako di bagikan di Kelurahan Kalampangan dan Desa Tumbang Nusa, pada minggu 3 Oktober 2021.
Aliansi Misi Kemanusiaan Pemuda Kalteng peduli korban banjir bersama Yonif R 631/ATG TNI AD distribusikan 233 paket sembako untuk di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya sebanyak 120 paket sembako, dan di Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau (Kalten) sebanyak 113 paket sembako.
Untuk isi sembako yang di salurkan dari 183 paket sembako umum berisi 2 kg bera, 2 kaleng sarden, 2 bungkus mie instan, 4 bungkus bumbu masakan, 1 ons bawang merah dan bawang putih, 1 sabun mandi serta 6 bungkus shampo. Lalu ada 50 sembako untuk ibu dan bayi yang berisi: 2 kotak sun, 1 minyak kayu putih, 1 bungkus popok ukuran L, 1 bungkus biskuit.
Aliansi Misi Kemanusiaan Pemuda Kalteng yang tergabung di dalamnya Forum Kemonukasi Pemuda-Kalimantan Tengah (FKP-KT), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangkaraya (DPM UPR), PRESMA UPR, KT Bahalap UPR, PMH UPR, Himpunan Mahasiswa Papua, BEM STIKES Eka Harap Palangkaraya, dan PERADAH Kalteng.
Ketua Umum Forum Kemonukasi Pemuda-Kalimantan Tengah (FKP-KT) Muhammad Alfian Mawardi melalui anggota FKP-KT Irvan Sahensa yang mewakili Aliansi Misi Kemanusiaan Pemuda Kalteng mengatakan bahwa dari penggalangan dana yang berlangsung selama dua hari di beberapa titik lampu merah tersebut, terkumpul dana RP.15.203.000 dan kemudian dibelikan sembako untuk didistribusikan ke para korban banjir di daerah-daerah yang belum terjangkau.
Sementara itu, diwaktu yang sama, Lurah Kalampangan Yunita Martina mengucapkan terima kasih atas bantuan yang di berikan utnuk warganya. Ia menjelaskan, untuk Kelurahan Kalampangan terdapat sebanyak 358 Kepala Keluarga yang terdampak, dan untuk lahan yang terendam sekitar 50 Hektar yang gagal panen.
Yunita menambahkan, dengan gagal panen tersebut sangat berpengaruh sekali dampak ekonominya untuk masyarakat khususnya kalampangan dan kesediaan sayur di pasar, sehingga mengakibatkan harga lebih mahal. Hal tersebut mengingat bahwa warga Kalampangan mata pencariannya adalah sebagai pekebun sayuran, ketika kebunnya terendam banjir dan akhirnya gagal panen maka tabungan warga untuk 2 atau 3 bulan ke depan hilang, dan harus mengulang kembali setelah 2 bualn pasca banjir.
Sementara itu, Muhammad Alfian Mawardi berharap, dengan adanya bantuan sembako yang di distribusikan di Kelurahan Kalampangan dan Desa Tumbang Nusa tersebut bisa bermanfaat dan bisa meringkankan sedikit beban warga pasca banjir.Raz