MALANG. Kaltengtimes.co.id — Calon Presiden Prabowo Subianto akan teruskan hilirisasi Presiden Joko Widodo. Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam acara Mujadalah Kiai Kampung se-Indonesia, Sabtu (18/11/23) di At Tamimi Palace, Malang, Jawa Timur.
“Saya dipanggil Pak Presiden, Pak Menhan, kalau kita tidak hilirasi, tidak mungkin rakyat kita makmur. Rakyat kita miskin terus, gajinya UMR terus, kita tidak mau. Lalu Pak Jokowi bilang, kita canangkan hilirisasi. Kita mencegah kekayaan kita diekspor mentah-mentah, kita harus olah kekayaan kita untuk mendapat nilai tambah, baru ekspor,” kata Prabowo di depan ratusan kiyai kampung yang hadir.
Prabowo mengatakan, dirinya langsung menyetujui program tersebut, dan berjanji akan melanjutkan jika terpilih menjadi presiden. “Saya bilang, Pak Presiden saya dukung program Bapak. Dan saya katakan kepada saudara-saudara sekalian kita akan lanjutkan hilirisasi. Saat ini kita punya sumber kekayaan alam yang sangat melimpah, ada 8 sektor dengan 21 komoditas, semuanya punya nilai tambah,” lanjut Prabowo.
“Bayangkan, nilai tambah nikel saja ketika menjadi feronikel naik hingga 10 kali lipat, lalu olahan stainless steel saja nilainya bertambah menjadi 19 kali lipat. Belum lagi, bauksit, tembaga, dan yang lainnya, semua ada 21 komoditas yang kita hilirisasi,” kata Prabowo.
Hasil dari hilirisasi ini kata Prabowo, sebesar-besarnya untuk kesejaheraaan rakyat. “Saya punya program makan siang dan susu gratis bagi seluruh anak-anak di Indonesia. Lalu ada yang tanya, memang bisa? Darimana duitnya? Makanya saya jawab, kita ini negara kaya, sangat kaya, dari hilirisasi produk tambang ini kita bisa dapat banyak uang untuk kesejahteraan rakyat,” lanjut Prabowo.
Prabowo Subianto merupakan salah satu capres yang hadir dalam Mujadalah Kiai Kampung se-Indonesia 2023. Selain Prabowo, capres Anies Baswedan juga rencananya akan hadir berjumpa dengan para Kiai pada sesi malam harinya.
Mujadalah Kiai Kampung se Indonesia 2023 merupakan hajat Jami’iyah Ulama Lil Maslahatil Ummah. Sebuah organisasi sosial keagamaan yang berdiri di Malang tahun 2004. Saat ini Ketua Pembinanya adalah Syech Najib Salim At-tamimi.
Jamaahnya merupakan kiyai dari sejumlah pondok pesantren terpilih di seluruh Indonesia. Yaitu para kiai yang mengasuh dan memiliki majelis, jaringan dalam dakwah dan aktif dalam gerakan sosial di area daerahnya.
Jami’iyah juga aktif bergerak dalam berbagai kegiatan keagamaan dan membina Yayasan Al Hassanah (Al Hassanah Foundation) yang mengelola lembaga pendidikan Islam di Suko Kecamatan Maron, Probolinggo, Jawa Timur.(red)