MARABAHAN, kaltengtimes.co.id– Dua tokoh yang dikenal dekat dengan ulama yakni H Muhidin dan DR H Bahrul Ilmi menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Masjid Dahrul Ihsan, Desa Andaman, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Sabtu (28/9).
Diketahui dalam acara tersebut, pihak panitia atau Sohibul Bait, H Sahrani Budi menghadirkan pentauziah terkemuka KH Muhammad Bakhiet atau Guru Bakhiet.
Acara maulid Nabi di Masjid Darul Ihsan tersebut tampak dihadiri puluhan ribu warga Masyarakat yang datang berduyun-duyun ke lokasi.
Selain dihadiri H Muhidin dan H Bahrul Ilmi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga dihadiri para Habieb, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan selepas Sholat Ashar tersebut diawali dengan melantunkan sholawat dan puji-pujian kepada Rasulullah serta pembayaan ayat Suci Alquran oleh Ustad Alvin.
Mengawali tauziahnya, KH Muhammad Bakhiet mengajak untuk terus bersyukur kepada Allah SWT, karena banyaknya anugerah pemberian Allah siang malam. Dan setiap saat nikmat-nikmat yang banyak itulah, kembali kepada kita pada saat ini dengan berkumpul di masjid untuk memperingati kelahiran junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Sembari mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah, Guru Bakhiet juga mendoakan, jika pada sore hari ini, semua dikumpulkan Allah SWT untuk memperingati kelahiran Imam umat Islam, Nabi Muhammad SAW, dan dengan berkat beliau pulalah, kita berharap dikumpulkan Allah SWT di surga Nya nanti.
Dalam tauziahnya, Guru Bakhiet mengupas secara mendalam tentang kecintaan atau mahhabah kepada Rasulullah.
“Setiap orang diberi Allah hati yang memiliki satu perasaan cinta atau mahabbah, dan dengan cinta kepada Rasulullah baik di dunia maupun di akhirat, kelak kita akan senang dan bahagia, karena mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Menurut Guru Bakhiet, di akhirat kelak, semua manusia akan menemui kesusahan-kesusahan dan huru-hara, namun dengan pertolongan Rasulullah, sebagai umatnya, maka akan mendapat kelapangan dan kemudahan, bahkan bisa dimasukkan ke dalam Surganya Allah SWT.
“Untuk itu marilah kecintaan kita ini, dilaksanakan dengan menjunjung perintah beliau (Rasulullah) dan menjauhi apa yang dilarang, dan puncak cinta tersebut berada di akhir hayat,” pungkasnya. (rls)