PALANGKA RAYA, Kalteng Times.co.id – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Kotawaringin Barat diusulkan masuk dalam Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Diperketat. Pasalnya dalam beberapa minggu terakhir ini angka terkonfirmasi positif Covid-19 di dua daerah ini tergolong tinggi.
Dengan demikian bakal ada 5 daerah di Provinsi Kalteng masuk PPKM Mikro diperketat menyusul 3 kabupaten/kota yang sudah diterapkan sebelumnya yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara.
Hal ini terungkap saat Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi dan Pembahasan Perpanjangan PPKM Mikro Diperketat dan PPKM Darurat dengan Mendagri, Menteri Kesehatan dan Menko Perekonomian dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual melalui konferensi video dari Aula Eka Hapakat, Kompleks Kantor Gubernur, Palangka Raya, Sabtu (17/7/2021).
“Yang pertama dalam penanganan dan pengendalian Covid-19 di Kalimantan Tengah sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021, Gubernur Kalimantan Tengah juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 180.17/109/2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro,” kata Wagub Kalteng dalam rapat bersama para Menteri Kabinet Indonesia Maju melalui konferensi video tersebut.
Wagub Edy Pratowo juga menyampaikan penambahan dua wilayah kabupaten dengan kriteria level 4 (empat) dalam masa PPKM Mikro Diperketat.
“Jika di dalam instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 yang dirubah menjadi Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2021, ada tiga kabupaten/kota yang ditetapkan dalam penerapan PPKM Diperketat, maka melalui Instruksi Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 180, kami menetapkan tambahan untuk dua kabupaten lagi, sehingga untuk penerapan PPKM Diperketat di Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lima kabupaten/kota, yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Yang memang dalam beberapa hari terakhir cenderung untuk terkonfirmasi positif meningkat,” kata Wagub Edy Pratowo.
Dalam kesempatan itu, Wagub Edy Pratowo juga menyampaikan progres pemberian vaksinasi kepada masyarakat Kalimantan Tengah dan meminta dukungan Pemerintah Pusat terhadap ketersediaan stok vaksin COVID-19. “Capaian vaksinasi dosis 1 untuk seluruh kelompok target sasaran vaksinasi mencapai 419.887 orang atau 20,69% dari target 2.088.905 orang, sedangkan vaksinasi dosis 2 mencapai 206.740 orang atau 11,48%. Kami mohon dukungan distribusi vaksin karena antusiasme masyarakat sangat baik dan mereka juga bahkan sampai rela antri sejak subuh sampai dengan sore hari,” beber Wagub.
Tidak hanya itu, Wagub Edy Pratowo juga melaporkan kepada para menteri tentang langkah-langkah yang telah dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersinergi dengan jajaran TNI dan POLRI dalam menekan dan menanggulangi lonjakan kasus COVID-19.
“Kami melakukan tracing, testing dan kemudian treatment setiap hari dilaksanakan. Dan antisipasi jika terjadi kedaruratan untuk ketersediaan tempat tidur, beberapa tempat juga telah kami skenariokan, diantaranya untuk persiapan di tempat gor, kemudian gor yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Kemudian juga yang disiapkan oleh jajaran TNI dan POLRI dengan tenda-tenda darurat,” ujar Wagub.
Selain itu, Wagub Kalteng menyampaikan kepada Menko Perekonomian terkait ketersediaan jumlah tenaga kesehatan yang juga perlu menjadi pemikiran bersama karena menjadi pertimbangan ketika menghadapi lonjakan kasus ke depannya.
“Namun, kami berharap dengan adanya dukungan semua pihak dan kami juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi terutama untuk melakukan penyekatan di beberapa wilayah karena Kalimantan Tengah ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat, sehingga di beberapa ruas tempat yang kami kira sangat strategis juga dilakukan penyekatan. Dan ini juga memberikan dampak yang efektif bagi perkembangan untuk pengendalian COVID-19 di Kalimantan Tengah. Kemudian kami juga berharap sekali dukungan-dukungan yang kami sampaikan kepada Pak Menteri tadi untuk bisa disupport dari Pemerintah Pusat, dan pada prinsipnya kami sejalan tegak lurus melaksanakan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,” pungkas Wagub Kalteng Edy Pratowo.
Turut hadir sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dalam rapat yang berlangsung melalui konferensi video ini, diantaranya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beserta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Menindaklanjuti kebijakan Perpanjangan PPKM Mikro Diperketat dan PPKM Darurat yang sedang berlangsung dan akan selesai beberapa hari lagi, yaitu pada 20 Juli 2021, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), bersama para Menteri Kabinet Indonesia Maju mengevaluasi dengan memperhatikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang masih meningkat. Dalam rapat tersebut, beberapa Menteri turut serta menyampaikan paparan dan memberikan solusi.
Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian antara lain menyampaikan keseriusan dalam upaya pengendalian COVID-19 dengan berpedoman pada data dasar. “Namun yang di luar Jawa – Bali, ini betul-betul kita bergerak secara serius dan sistematis, lalu waspada dan upayakan untuk bisa terus mengendalikan dengan dasar data atau evidence based,” kata Mendagri. (BA/red)