Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Fasilitas Kesehatan yang semula pembangunannya menelan belasan M dan sempat tersendat karena pelaksana tidak bisa menyelesaikan tanggungjawabnya hingga batas akhir pengerjaan, namun kemudian pembangunannya kembali dilanjutkan dan telah rampung sejak beberapa tahun lalu namun disayangkan hingga kini tak kunjung di fungsikan sebagaimana harapan masyarakat sekitar.
Dari pantauan media ini, kondisi terakhir gedung bahkan terkesan tidak terurus dan tidak terpelihara, bahkan disekeliling gedung dipenuhi dengan semakin belukar dan tumbuhan liar lainnya..
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Martono menyampaikan bahwa dalam waktu dekat faskes tersebut akan segera di operasikan dan akan menjadi UPTD Puskesmas Lamunti.
“Sebenarnya sudah dari tahun yang lalu kita rencanakan untuk perpindahan Puskesmas Lamunti ke gedung tersebut, namun ada beberapa kendala termasuk ketersediaan anggaran, karena bagaimanapun untuk persiapan juga untuk memindahkan fasilitas termasuk meubeler dan alkes tentu membutuhkan biaya. Meski demikian, sebagaimana instruksi Bu Kadis, dalam waktu dekat akan segera kita fungsikan. “Ungkap Martono ketika ditemui di ruang kerjanya pada Rabu siang 5/2/2025.
“Yang saya tahu, semula pembangunannya direncanakan untuk Puskesmas Wisata Lamunti dan hanya itu yang saya ketahui, “sambungnya
Terkait pemasangan nama Puskesmas Mantangai pada gedung, Martono menerangkan bahwa itu mungkin hanya sebuah kekeliruan, bukan maksud memindah Puskesmas Mantangai, karena jika itu dimaksudkan untuk pemindahan UPT. Puskesmas Mantangai, itu sebuah kemunduran. “Katanya.
Masih oleh Martono, menerangkan bahwa pihaknya akan segera melakukan peninjauan sekaligus guna merencakan langkah-langkah pemindahan Puskesmas Lamunti ke tempat tersebut meski tidak dijelaskannya akan dijadikan atau difungsikan sebagai apa nantinya eks gedung Puskesmas Lamunti.
Kepala desa C5 Basuta Raya, Hendi Irawan mengaku turut senang jika fasilitas kesehatan yang di Desa Sakata Bangun difungsikan, karena bisa menjadi alternatif ketika warga membutuhkan layanan kesehatan. “Terang Hendii. (Nas)