BUNTOK, kaltengtimes.co.id – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Tengah terus menggenjot vaksinasi Covid-19. Kali ini vaksinasi massal yang dilaksanakan di Buntok Kabupaten Barito Selatan menyasar masyarakat umum.
Ratusan warga Kelurahan Buntok Kota menyerbu kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan oleh BIN Daerah Kalteng di Aula Kelurahan Buntok Kota, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Rabu (1/12/2021).
Antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan Binda Kalteng ini cukup tinggi. Total 161 warga mendapat vaksin jenis Astra Zeneca dan Biofarma dari target awal 100 orang.
“Tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan vaksin membuktikan bahwa tidak ada lagi keraguan masyarakat bahwa vaksin yang disediakan pemerintah aman dan halal, serta esensial untuk menciptakan kekebalan komunal dalam rangka melawan pandemi Covid-19,” kata Kepala BIN Daerah Kalteng, Brigjen TNI Sinyo.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian vaksinasi BINDA Kalteng terhadap pelajar dan masyarakat di Kalteng selama bulan November–Desember 2021 yang menyasar sekitar 42 ribu jiwa.
Sinyo mengungkapkan, hingga 30 November 2021, capaian vaksinasi Covid-19 dosis I di Kalteng mencapai 63,13 persen, sedangkan dosis II baru 37,26 persen. Khusus di Kab Barito Selatan, capaian vaksinasi dosis I sudah mencapai 51,87 persen, sedangkan dosis II 31,96 persen.
“Binda Kalteng akan terus berkomitmen mendukung tuntasnya program vaksinasi di Kab Barito Selatan, maupun di Kalteng pada umumnya,” tukas dia.
Meski saat ini angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah cenderung telah jauh menurun, namun dia mengingatkan agar para pelajar maupun masyarakat yang sudah divaksin tidak lengah, dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Meski kasus konfirmasi baru telah menurun serta telah melaksanakan vaksinasi, mengingatkan para pelajar mengenai pentingnya protokol Kesehatan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka. Apalagi saat ini dunia sedang mengatensi kemunculan varian baru COVID-19 bernama Omicron yang sudah menyebar di berbagai negara Eropa dan Afrika,” pungkas Sinyo. (red)