PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Darliansjah mengungkapkan usaha budidaya udang vaname di Kalimantan Tengah ke depannya memiliki prospek yang sangat menjanjikan. ‘’ Hanya saja untuk mengejar hasil yang sangat bagus, ada beberapa faktor mendasar yang harus dipastikan dan perhatikan seperti kualitas air, kualitas benur, kualitas pakan udang, tata letak tambak (kolam pengendapan, kolam rekondisi, kolam budidaya dan kolam IPAL), penerapan SOP/tata laksana budidaya udang vaname, sumber daya manusia (SDM) dan kondisi lingkungan serta biosecurity,’’ kata H.Darliansjah usai menghadiri Focus Discussion Group (FGD) Prospek dan Invesatasi Tambak Udang Vaname di Prov. Kalteng, bertempat di Ballroom Avila Hotel Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Jumat (10/12).
Darliansjah menyampaikan kegiatan budidaya udang vaname menghadapi beberapa kendala yang bisa mengakibatkan kegagalan panen, kendala-kendala dalam budidaya udang vaname diantaranya penguasaan teknologi budidaya udang vaname oleh pelaku usaha, kualitas benur udang masih adanya penggunaan benur tanpa sertifikat, kualitas pakan udang dan harga pakan udang juga cukup tinggi dan permodalan usaha bagi pelaku usaha. Selain itu, pemasaran udang secara umum tidak mengalami kendala, hal ini disebabkan udang merupakan produk ekspor dan domestik. Namun demikian, ada beberapa kendala pemasaran udang vaname di Kalteng antara lain belum adanya eksportir dari Kalteng yang mengekspor udang vaname langsung ke Negara tujuan serta belum adanya pelabuhan utama yang tercatat di wilayah kepabeanan. H. Darliansjah mengatakan budidaya udang vaname di Kalteng memiliki prospek yang sangat bagus, mengingat budidaya udang vaname bisa dilakukan secara intensive dengan kepadatan tebar tinggi. Hal ini sangat sesuai dengan hasil SID dan DED yang disususn bersama oleh konsultan, PT. CP Prima dan Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Tambak Udang Vaname/ Shrimp Estate Prov. Kalteng. PT. CP Prima dan Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada siap memberikan dukungan peningkatan SDM Pembudidaya/Pengelola usaha budidaya udang vaname termasuk PKK, Bumdes, Koperasi dan masyarakat yang berminat melalui pendidikan, pelatihan dan pendampingan teknis.
Lebih lanjut, H. Darliansjah menyampaikan diperlukan regulasi tata ruang 7 Kabupaten Pesisir dan regulasi tata kelola budidaya udang vaname di Kalteng, sehingga budidaya udang vaname mempunyai payung hukum dalam usaha budidaya udang berkelanjutan serta diperlukan skema pembiayaan KUR khusus usaha budidaya udang vaname yang didukung oleh OJK dan Perbankan yang dimotori oleh Bank Kalteng. Kepala Dislutkan Kalteng menyampaikan seluruh pemangku kepentingan yang hadir mengikuti FGD Prospek dan Invesatasi Tambak Udang Vaname di Prov. Kalteng antara lain Pemprov. Kalteng, Pemerintah Kabupaten Sukamara, pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, BI Perwakilan Kalteng, OJK Kalteng dan Himbara sangat mendukung upaya Pemprov. Kalteng melakukan percepatan pembangunan kawasan budidaya udang vaname/shrimp estate di Prov. Kalteng, tahap pertama di Kabupaten Sukamara. FGD dihadiri oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung, Bupati Sukamara H. Windu Subagio, Narasumber dari UGM Triyanto dan Narasumber dari PT. Central Proteina Prima (CPP) M. Zainul Abidin, Kepala BI Perwakilan Kalteng Rihando, Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy, Sekda Kabupaten Kotawaringin Barat Suyanto, Direktur Utama PT. Bank Kalteng Yayah Diasmono, jajaran Komisaris Bank Kalteng, Ketua Himbara, Kepala Perangkat Daerah terkait Prov. Kalteng, dan pimpinan perbankan. Acara juga diikuti secara virtual oleh pimpinan dan jajaran PT. Bank Kalimantan Selatan, PT. Bank Kalimantan Timur, PT. Bank Kalimantan Barat, dan PT. Bank Kalimantan Utara.(red)