Oleh : Irwani S,Sos MAP (Dekan FISIP UMPR)
10 November diperingati sebagai hari Pahlawan, berbagai macam cara digunakan untuk memperingatinya mulai dari lomba berbusana pahlawan, pawai, membuat puisi lagu dan karya lainnya. Peringatan macam itu adalah baik untuk memeriahkan, bahkan sayapun sering mengikuti acara macam ini, namun memperingati hari pahlawan bukan hanya sekedar perayaan.
Hari pahlawan harus dimaknai sebagai hari peringatan bagi kita yang mengisi kemerdekaan, Peringatan untuk agar terus berjuang dan keyakinan menatap masa depan bangsa yang lebih baik lagi. tidak boleh ada kata menyerah dalam mengisi kemerdekaan karena kemerdekaan hari ini lahir dari para pahlawan yang dahulu tidak kenal menyerah memperjuangkannya
Kata kata tak kenal menyerah itu bukan hanya isapan jempol belaka bermodalkan bambu runcing para pahlawan melawan tank-tank lapis baja dan pesawat tempur penjajah. kemudian disisi lain dengan diplomasi kelas dunia para pahlawan menggugat para penjajahnya melalui diplomasi elegan nan menggugah mata dunia akan adanya indonesia
kolaborasi antara tumpah darah angkat senjata dan diplomasi kelas dunia yang dilakukan para pahlawan menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dengan kepala tegak hasil perjuangan dan kerja sama, bukan dari pemberian penjajahnya.
Kemerdekaan hari ini pun sama, teladan para pahlawan kita dengan semangat isen mulang mereka membangun bangsa dan bekerja sama. para pengisi kemerdekaan hari ini wajib mengisinya dengan kerja sama membangun bangsa. maka isilah hasil perjuangan dan pengorbanan pahlawan dengan menjadi atlet yang membanggakan, menjadi pengusaha yang mensejahterakan, menjadi pengajar yang mencerdaskan, menjadi pemimpin yang amanah atau menjadi apapun dimana kamu dibutuhkan dan memberikan dampak yang baik bagi sekitar.
Berkaryalah untuk negeri ini, isi hasil perjuangan pahlawan dengan semarak berkarya Kemerdekaan nasional bukanlah pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya (Sutan Sjahrir). ***