PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id — Dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Sosialisasi P3DN yang berlangsung di Hotel Luansa Palangka Raya ini dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah Hj. Aster Bonawaty, SH, MH, Selasa (3/10/23).
Dalam sambutan Gubernur Kalteng yang dibacakan Kepala Disdagperin Prov. Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, kegiatan sosialisasi P3 DN kali ini dikhususkan bagi kalangan mahasiswa dan pelajar SLTA serta para pelaku usaha di kota Palangka Raya, dengan menghadirkan nara sumber dari Ketua KADIN Prov. Kalteng Rahmat Nasution Hamka dan Rizky Mahendra dari LP3S Palangka Raya.
Kepada sejumlah awak media, Kepala Disdagperin Prov. Kalteng Aster Bonawaty kegiatan P3DN ini adalah dalam rangka mensosialisasikan produk dalam negeri yang dalam hal ini produk lokal Kalimantan Tengah bagi kalangan milenial, khususnya dari mahasiswa, pelajar SLTA dan sederajat, Industri Kecil dan Menangan serta para pelaku usaha di kota Palangka Raya.
Menurut Aster, sosialisasi P3DN ini baru dari dari satu sektor kerajinan, jadi masih banyak sektor lainnya yang perlu dikembangkan oleh kaum milenial di Kalteng seperti sektor kuliner dan lainnya. ‘’Sektor kerajinan berbahan dasar rotan atau purun ini adalah salah satu keunggulan produk dalam negeri asal Kalimantan Tengah yan diharapkan nantinya dapat merangsang generasi muda menjadi kreatif dalam memproduksi sektor kerajinan,’’ imbuh Aster Bonawaty.
Dikatakan Aster, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah siap mendorong kemajuan produk kerajinan lokal Kalimantan Tengah, antara lain dengan membantu pelatihan, peralatan, cara memaket produk agar lebih menarik hingga membantu soal pemasaran produk buatan lokal.
‘’Agar sosialisasi P3DN ini benar-benar menyasar di kalangan pelajar dan mahasiswa, maka saya harapkan setiap sekolah memasukkan kurikulum dasar kerajinan produk-produk lokal berbahan dasar rotan dan purun sebagai mata pelajaran tambahan atau ekskul,’’ pungkas Aster Bonawaty. (red)