PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Kepala Pelksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kaimantan Tengah Ahmad Toyib melaporkan, berdasarkan data pada tahun 2023 terjadi el nino moderat, lebih tinggi dibandingkan dengan 2019 yang ketika itu terjadi el nino lemah. ‘’Namun masih lebih rendah jika dibanding dengan 2015, ketika itu terjadi el nino kuat.,” ujar Toyib saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023, Kamis (5/10/23) bertempat di Aula Jayang Tingang Lantai II Kantor Gubernur Kalteng. Rakor yang digelar secara tatap muka dan juga virtual ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran.
Pada kesempatan ini, Ahmad Toyib mengatakan Indikator Pengendalian Karhutla Tahun 2023 terus membaik dari luas karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pasca el nino lemah tahun 2019 terus mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2023 ketika terjadi el nino moderat kembali mengalami peningkatan tetapi masih jauh lebih rendah dibanding 2019. Dari Indikator Pengendalian Karhutla Tahun 2023 terus membaik ini terlihat dari asap yang ditimbulkan akibat karhutla, pada tahun 2019 sudah mulai memberikan dampak di Kota Palangka Raya pada pertengahan Juli 2019, sedangkan pada tahun 2023 mulai memberikan dampak di Kota Palangka Raya pada akhir September 2023.
”Kemudian indikator pengendalian karhutla tahun 2023 terus membaik yakni ISPU yang diakibatkan karhutla, pada tahun 2019 ISPU di Palangka Raya sudah mulai BERBAHAYA atau indeks lebih dari 1.000 dimulai pada bulan Agustus 2019, sedangkan pada tahun 2023 ISPU di Palangka Raya mulai mencapai level BERBAHAYA pada tanggal 4 Oktober 2023,” bebernya.
Lebih lanjut, Toyib menuturkan bahwa pada tahun 2019 asap mulai mengganggu penerbangan pada awal September 2019, bahkan pada tanggal 27 September 2019 sejumlah maskapai penerbangan terpaksa menghentikan jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Sedangkan pada tahun 2023 asap mulai mengganggu penerbangan sejak tanggal 27 September 2023. Lalu, peningkatan upaya penanggulangan karhutla selama masa tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan yaitu sesuai data yang diterima Posko Penanganan Darurat Bencana Karhutla Prov. Kalteng, ada lima Kab/Kota sudah menyatakan Tanggap Darurat Bencana Karhutla, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur, Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Katingan.
“Selama masa tanggap darurat, Kabupaten/Kota wajib melakukan peningkatan upaya penanggulangan karhutla dengan menambah jumlah personil yang melakukan pemadaman, dari pagi sampai malam, sehingga pemadaman karhutla yang masih ada benar-benar bisa dituntaskan penanganannya selama tanggap darurat dan penanganan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terhadap kesehatan, pendidikan, perekonomian, dan dampak lainnya juga harus dilakukan,” tandasnya.
Turut hadir dalam Rakor tersebut antara lain Wagub Kalteng H. Edy Pratowo, Pangdam XII/Tanjungpura Iwan Setiawan, Unsur Forkopimda, Instansi Vertikal Provinsi, Pj. Bupati/Wali Kota se-Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng. (red)