PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Jajaran Polda Kalimantan Tengah menekankan perlunya mengnatisipasi ancaman bahaya (risk assessment) dalam pelaksanaan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI MTB Eliminator World Championship 2023 yang akan digelar pada 12 November 2023 nanti. ‘’Kami telah melakukan penilaian ancaman bahaya (risk assessment) untuk pelaksanaan UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023. Saat ini kita coba lihat kesiapan panitia untuk mengantisipasi itu, apa-apa saja yang panitia sudah siapkan. Nanti kita akan bersama-sama untuk memberikan masukan terkait menyiapkan antisipasi bahaya itu atau ancaman bahaya itu,” kata Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Muhammad Rifai Muhammad saat mengecek kesiapan track Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI MTB Eliminator World Championship 2023, di Stadion Tuah Pahoe, Selasa (7/11/23), didampingi Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka dan juga Kepala Dinas Perhubungan Prov. Kalteng Yulindra Dedy.
Kombes Pol Muhammad Rifai menjelaskan risk assessment tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kejuaraan dunia balap sepeda gunung tersebut, dapat terlaksana dengan nyaman, selamat, dan aman sampai dengan para peserta kembali ke negaranya masing-masing. ‘’Keamanan itu meliputi semuanya sampai dengan bagaimana kesiapan untuk mengantisipasi apabila ada peserta atau penonton kecelakaan di area lokasi, kita sampai cek ke situ,’’ kata Muhammad Rifai kepada sejumlah awak media.
Sementara itu Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka mengatakan pelaksanaan UCI MTB Eliminator World Championship 2023, untuk tracknya tidak jauh berbeda dengan kejuaraan serupa pada tahun 2022 lalu. Jika tahun lalu lebih banyak tikungan, sekarang track lurusnya kita perbanyak. Karena kita ingin di track lurus itu mereka adu cepat,” ujar Rahmat.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah Yulindra Dedy mengatakan, selama pagelaran UCI Mountain Bike Eliminator World Championship 2023, lalulintas di sekitar area pelaksanaan kegiatan akan memberlakukan sistem buka tutup.
“Di ruas Jalan Tjilik Riwut ini akan ada buka tutup terbatas. Untuk pengalihan jalur smentara masih belum ada. Tapi nanti kita iinformasikan lagi. Saat ini kita masih mmelihat bagaimana nanti mekanismenya,” pungkas Yulindra (red)