PURUK CAHU, kaltengtimes.co,id– Asisten II Setda Kabupaten Murung Raya Ferry Hardi mengatakan, isu stunting menjadi penghambat terbesar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Hal ini cukup beralasan, pasalnya, stunting tidak hanya merugikan dari segi kesehatan tapi juga dari sisi produktivitas serta ekonomi,” katanya saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang berlangsung dilaksanakan di aula Cahai Ondhui Tingang (Gedung B) Kantor Bupati Mura pada Jumat (20/10/2023).
Menurut Ferry, dalam jangka pendek, stunting menyebabkan perkembangan otak anak tidak berkembang secara optimal, sehingga akan mempengaruhi kemampuan kognitif anak akan lebih rendah dan dalam jangka Panjang akan menyebabkan rendahnya produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Mura Suwirman Hutagalung yang menerangkan jika keluarga beresiko stunting adalah keluarga yang mempunyai resiko akan melahirkan kasus stunting yang baru, yaitu keluarga yang mempunyai Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, baduta, balita dan calon pengantin.
Ia menjelaskan pentingnya pendekatan intervensi gizi terintegrasi melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif. Intervensi gizi spesisfik adalah mengintervensi secara langsung bagaimana pemenuhan gizi ibu hamil sampai bayi berusia 23 bulan. (red)