Selasa, 22 April 2025

Akibat Banjir, IPH di Kabupaten Murung Raya Tertinggi

A+A-
Reset

PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Murung Raya berdasarkan laporan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang berlangsung secara virtual, Senin (29/1/2024). Rakor pengendalian inflasi tersbeut dihadiri Yuas Elko dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (29/1/2024).

Dalam arahannya Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengendalikan inflasi. “Inflasi kita di bulan Desember 2,61% (y-o-y), masih aman terkendali,” ujarnya.

Ia menambahkan, sepuluh daerah inflasi tertinggi pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai proxy inflasi di minggu keempat Januari adalah Kalimantan Selatan, Papua, DKI Jakarta, Papua Tengah, Nusa Tenggara Timur, Papua Pegunungan, DI Yogyakarta, Papua Barat Daya, dan Papua Barat. “Untuk daerah-daerah tersebut, tolong betul-betul diatensi penyebabnya apa, cek ke lapangan barang apa yang mengalami kenaikan harga,” imbuhnya.

Sementara itu,  Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan dalam paparannya, secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH sampai dengan minggu keempat Januari turun dibandingkan pada minggu sebelumnya. “Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di sepuluh wilayah didominasi oleh daging ayam ras, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah,” sebutnya.

Saat ditemui wartawan Sahli Yuas Elko usai menghadiri Rakor tersebut mengatakan tingginya IPH di Kabupaten Murung Raya terjadi akibat bencana banjir yang melanda Murung Raya beberapa waktu lalu, sehingga distribusi barang dan jasa terganggu.

Yuas Elko menambahkan, pada minggu keempat Januari ini Kalteng mengalami deflasi 0,60%. “IPH tertinggi kita berada di Kabupaten Murung Raya, komoditas yang mengalami kenaikan harga ada daging ayam ras, cabai merah, dan bawang merah. Salah satu penyebabnya karena di sana sedang banjir, sehingga distribusi barang dan jasa terganggu,” jelasnya.

Yuas mengungkapkan, stok bahan pangan di Kalteng masih aman, termasuk beras yang masih tersedia 5389 ton. “Diharapkan semua stakeholders terkait melakukan langkah-langkah dalam menangani inflasi ini, karena kita tidak tahu kapan inflasi ini akan berakhir, oleh karena itu harus ada sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten/Kota, TPID, dan Tim Satgas Pangan agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.

Nampak hadir mendampingi Yuas Elko, unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait. (red)

 

Berita Terkait

Tentang Kami

Kaltengtimes.co.id bukan hanya sekadar portal media yang hanya menampilkan berita news yang cepat dan akurat, melainkan juga hadir dalam bentuk In-depth News, dan feature

Selengkapnya…