KUALA KAPUAS, kaltengtimes.co.id–Pembangunan Instalasi jaringan listrik yang sedang berlangsung oleh PLN ke arah Desa Tumbang Puroh, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, terpaksa berhenti, dan mengalami keterlambatan dari yang di jadwalkan semula karena adanya dugaan keberatan yang disampaikan PT. SP.
PT SP merasa keberatan mengingat keberadaan tiang serta lintasan kabel berada di jalan yang diklaim oleh Perusahaan sebagai jalan miliknya, terlebih pihak perusahaan harus melakukan penebangan dan pemangkasan sawit yang mengenai lintasan kabel. Hal tersebut diceritakan kembali oleh Sekretaris Desa Tumbang Puroh Riwut.
Didampingi sejumlah aparatur perangkat desa, Riwut, menyayangkan tindakan perusahaan besar tersebut yang membuat Desa Tb. Puroh dan dua desa lainnya terancam tidak teraliri listrik.
“Bagaimana bisa pihak perusahaan mengklaim itu sebagai jalan mereka, padahal jauh sebelum PT. SP ada, jalan dan desa ini sudah ada, dan jalan tersebut merupakan jalan Program Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D) yang merupakan lanjutan dari Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT), tapi tiba-tiba perusahaan mengklaimnya sebagai jalan milik mereka, ini kan aneh serta keterlaluan,” terang Riwut.
Menurut Riwut, jangankan memberi kontribusi ke desa, pembangunan instalasi jaringan listrik yang nantinya akan membuat desa memiliki atau mendapat layanan listrik selama 24 jam malah dihang-halangi.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melaporkan ini ke Pemerintah Kabupaten Kapuas karena dianggap menghalang-halangi pemerintah dalam melakukan pembangunan. Bila perlu warga Desa Tumbang Puroh akan minta pemerintah untuk memfasilitasi persoalan ini karena dinilai tidak mendukung pembangunan desa, malah justru terkesan ingin menyengsarakan warga sekitar.
“Sebagai perusahaan besar, apalah ruginya bila dilakukan penebangan di lokasi yang hanya sekitar 35-40 batang saja dan itupun sebahagiannya hanya dipangkas agar pelepah tidak sampai menyentuh bentangan kabel,” kata Riwut dengan nada bertanya.
Melalui salah seorang Manager di PT. SP, Taryono, ketika berulang kali dihubungi melalui telepon tidak merespons, sehingga sampai berita ini diturunkan belum didapat pernyataan dari pihak perusahaan. (nas)