Madina, kaltengtimes.co.id – Lubuk larangan merupakan sebutan untuk kawasan sungai tertentu yang terlarang bagi siapapun melakukan penangkapan ikan dengan cara apapun terkecuali pada hari yang ditetapkan sebagai waktu dibukanya Lubuk Larangan. Pada umumnya tiap desa di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara memiliki kawasan-kawasan sungai yang ditetapkan sebagai Lubuk Larangan.
Pada hari ini, Kamis 8/8/2024 bertepatan dengan pembukaan Lubuk Larangan di Desa Gunung Tua Tonga (salah satu desa dari Gunung Tua Raya) Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera.Utara tepatnya di Sungai Ranto Puran.
Tradisi pesta Pembukaan Lubuk Larangan tersebut disambut antusias oleh warga setempat dengan ramai-ramai dan bersama-sama melakukan penangkapan ikan dengan alat tangkap seadanya.
Kepala Desa Gunung Tua Tonga, Rahmat Saleh Nasution mengatakan bahwa Penetapan Lubuk Larangan merupakan salah satu upaya untuk menjaga ekosistem sekaligus sebagai upaya menjaga kelestarian ikan “Mera” yang menjadi salah satu icon Mandailing Natal, karenanya ketika dibuka Lubuk Larangan masyarakat hanya diperbolehkan dengan menggunakan alat tangkap sederhana, seperti jala dengan ukuran tertentu (mini) sehingga populasi ikan Mera bisa terjaga dengan baik.
“Lubuk Larangan hanya kita buka saat air sungai surut dan hanya waktu inilah masyarakat bisa melakukan penangkapan ikan di kawasan ini, selain itu tidak diperbolehkan atau terlarang bagi siapapun. Ini sudah menjadi tradisi.
“Terang Rahmat Saleh ketika dibincangi di lokasi Pembukaan Lubuk Larangan.
“Yang pasti selain menikmati keseruan menangkap ikan juga dimaksudkan untuk mempererat kerukunan baik sesama warga disini maupun dengan warga desa-desa tetangga, karena tradisi pesta Pembukaan Lubuk Larangan ini terbuka untuk umum. Selain itu, masing-masing boleh membawa pulang ikan hasil tangkapannya. “Sambung Rahmat.
Dari pantauan media ini, Tradisi Pesta Pembukaan Lubuk Larangan hari ini (8/8) selain diramaikan masyarakat setempat mulai dari masyarakat biasa hingga tokoh dan pejabat publik seperti Ketua DPRD Kabupaten Madina Erwin Lubis, juga diramaikan warga dari desa lainnya. (*Nas)