PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id — Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo mengharapkan, program cetak sawah baru dapat memberikan daya dorong agar Bumi Tambun Bungai semakin maju dan masyarakatnya makin sejahtera. “Sehari setelah kunjungan kerja Bapak Menteri Pertanian ke Dadahup, kami segera menggelar Rapat Kesiapan Program Optimasi Lahan dan Cetak Sawah dengan Forkopimda, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan stakeholders terkait”, kata Wdy Pratowo dalam sambutannya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Kegiatan Cetak Sawah di Provinsi Kalimantan Tengah, bertempat di Ballroom Hotel M-Bahalap Palangka Raya, Rabu (18/9/24).
Gubernur Kalteng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wagub H. Edy Pratowo mengatakan, dalam rangka mewujudkan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045, maka Pemerintah melalui Kementerian Pertanian sangat serius melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya padi, salah satunya dengan Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui program Cetak Sawah Rakyat, “dan pada tahun 2025 Pemerintah menargetkan Cetak Sawah seluas 2,2 juta hektar, termasuk di Kalimantan Tengah, ” kata Wagub.
Menurutnya dia, Presiden RI dan Menteri Pertanian memberi perhatian dan kepercayaan sangat besar kepada Provinsi Kalimantan Tengah, seperti Food Estate dan Cetak Sawah, ke depannya diharapkan Kalimantan Tengah menjadi salah satu Lumbung Pangan Nasional.
”Dalam kunjungan kerjanya tanggal 27 Agustus 2024 ke Kawasan Food Estate di Dadahup lalu, Bapak Menteri Pertanian bahkan mengharapkan Provinsi Kalimantan Tengah, bisa mencapai 1 (satu) juta hektar lahan cetak sawah, dari target awal 500 ribu hektar, ” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Wagub juga mengungkapkan, bahwa saat ini telah teridentifikasi potensi perluasan pertanian untuk lahan cetak sawah di Kalteng sekitar 930.640 Ha, dan untuk tahap pertama Program Cetak Sawah ditargetkan seluas 400 ribu hektar, yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Barito Utara, dan Kabupaten Barito Timur.
Selanjutnya ia juga mengharapkan, melalui forum strategis kali ini dapat dilakukan diskusi lebih lanjut, baik mengidentifikasi potensi lahan sesuai kriteria, SDM petani, maupun aspek lainnya, “sehingga pelaksanaan program oplah dan cetak sawah di Kalimantan Tengah nantinya dapat berjalan baik dan sukses, ” tutup Wagub.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam Syah menyampaikan, kegiatan rakor ini adalah untuk persiapan pencetakan sawah baru sekitar 1,2 juta hektar di Kalteng. Namun tantangan besar yang harus menghadapi adalah lahan rawa yang berat merupakan tantangan yang luar biasa pada cetak sawah, ditambah lagi rumitnya birokrasi.
Dijelaskannya, sampai saat ini tim sudah berhasil melakukan identifikasi lahan sebanyak 400 ribu hektar untuk cetak sawah, dan mudah-mudahan naik sampai ke 1,2 juta hektar, “sedangkan alsin kita untuk pengolahan lahan tahun depan sekitar 30 ribu yang akan dibagi ke seluruh daerah cetak sawah, dan harus dipastikan mampu dimanfaatkan,” ujar Dirjen.
Ia juga sangat optimis bahwa 1 (satu) juta hektar yang akan dikonversi menjadi lahan sawah di Kalimantan Tengah dapat berhasil, dengan pendekatan-pendekatan ilmiah, identifikasi dan mitigasi persoalan yang terus dilakukan, dan nantinya akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan pada Provinsi Kalimantan Tengah, “sehingga ke depannya Kalimantan Tengah menjadi penghasil padi terbesar di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Tampak hadir, PPK Direktorat Perlindungan dan Penyediaan Lahan Artekan, Forkopimda, Danrem 102 Panju Panjung, Staf Ahli Gubernur dan Asisten Sekretaris Daerah Prov. Kalteng, Kepala Perangkat Daerah terkait lingkup Pemprov Kalteng, dan hadir pula secara daring Bupati/Pj Bupati dan Pj Wali Kota mewakili se-Kalteng. (red)