Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Jelang Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kapuas gelar Rakercabsus yang dibuka secara resmi oleh Ketua DPD PDIP Prov. Kalteng Arton Dohong dan dilangsungkan di Ballroom Permata Inn jalan Seroja Kota Kuala Kapuas pada Sabtu 02/11/2024.
Diihadiri Ketua dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Tengah, Ketua DPC Kabupaten Kapuas, seluruh Ketua Ranting PDIP se Kabupaten Kapuas, sejumlah Anggota DPRD RI, anggota DPRD Provinsi Kalteng serta anggota DPRD Kapuas dari PDIP, para Kader dan barisan Relawan.
Juga turut hadir Pasangan Calon Gubernur – Wagub Kalimantan Tengah H. Nadalsyah Koyem – SHD, , Pasangan Calin Bupati – Wabup Kapuas HM. Wiyatno – Dodo beserta para Ketua Partai pengusung diantaranya Ketua DPC Demokrat Peniana dan Ketua DPC PPP Darwandie.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Kapuas Yohannes dalam sambutannya mengatakan bahwa mesin politik Partai telah siap menghadapi Lo ilkada serentak serta siap memenangkan para calon baik pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kapuas Wiyatno – Dodo juga Pasangan Koyem – SHD untuk Gubernur – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.
Di kesempatan yang sama, Calon Bupati Kapuas H M. Wiyatno mengatakan bahwa dirinya dengan Dodo merupakan pasangan yang lengkap karena perpaduan dan kolaborasi antara Birokrat dan Politisi.
“Untuk memenangkan kontestasi yang kurang dari 30 hari lagi, diharapkan soliditas di semua lapisan, karena dengan soliditas kita Bangkit, Bergerak dan Menang.”Ungkap Wiyatno.yang diamini Dodo.
Sementara itu Calon Gubernur Kalimantan Tengah H. Nadalsyah Koyem dalam sambutannya mengemukakan harapannya agar seluruh Tim pemenangan yang ada di tubuh PDIP terus menjadi perpanjangan tangan serta penyambung ucapan pasangan Nadalsyah Koyem – SHD sehingga kita bisa memenangkan kontestasi yang sebentar lagi akan dilangsungkan secara serentak.
Dalam narasi politiknya, selain memaparkan sejumlah program prioritasnya jika nanti menjadi Gubernur Kalimantan Tengah, Dirinya juga memastikan akan mengembalikan tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai untuk guru (TPP) yang sempat dihentikan oleh Pemerintah Provinsi.
Koyem juga menyoroti dimana saat ini ada hasil survey yang menempatkan salah satu Paslon jauh di atas Paslon lainnya, sehingga hasil survey yang demikian sangat diragukan mengingat hasil lembaga survey lainnya sangat jauh berbeda.
“Karena itu, jangan terpengaruh dengan survey-survey yang tidak jelas, “tegas Koyem menyudahi. *(Nas)