KASONGAN, kaltegtimes.co.id – Masyarakat Kecamatan Sanaman Mantikei berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan bangunkan jembatan permanen di wilayah tempat tinggalnya. “Permintaan ribuan masyarakat Sanaman Mantikei ini disampaikannya kepada kami selaku wakil rakyat di wilayah hulu Katingan,” kata anggota DPRD Kabupaten Katingan, Gimmak Bulinga kepada sejumlah awak media, Rabu (20/11), di ruang loby DPRD setempat.
Jembatan tersebut menurut Gimmak Bulinga untuk menghubungkan antara desa Tumbang Kaman dengan desa Tumbang Manggu Kecamatan Sanaman Mantikei. “Dengan panjang sekitar 250 meter,’ kata Gimmak Bulinga.
Terkait keinginan masyarakat tersebut, menurutnya, pada tahun 2020 yang lalu sudah pernah adanya perencanaan dari Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Katingan, namun lantaran saat itu situasi pandemi Covid 19. Sehingga perencanaan tersebut terhambat dan tidak dilanjutkan lagi oleh dinas tersebut.
Informasinya, lanjutnya, untuk perencanaannya saat itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Katingan. Tapi, oleh karena dananya dianggap cukup besar. Sehingga rencana pembangunan jembatan tersebut dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Karena, dana APBD Kabupaten Katingan sangat terbatas,” terang legislator PDI Perjuangan ini.
Jika jembatan tersebut bisa terealisasi maka menurutnya, bukan hanya satu atau dua wilayah Kecamatan saja yang dapat terhubung, tapi ada beberapa wilayah Kecamatan lainnya juga yang dapat memamfaatkannya. Seperti Kecamatan Sanaman Mantikei Seberang, Marikit dan Petak Malai serta Kecamatan lainnya, yang memiliki puluhan desa.
Kemudian, dengan terbangunnya jembatan jembatan itu nantinya, maka sumber pendapatan masyarakat di tiga wilayah Kecamatan tersebut menurutnya akan semakin meningkat pula. Karena yang tadinya harus menggunakan kelotok untuk membawa barang yang akan dibeli atau membawa hasil produksi masyarakat setempat untuk dijual ke Kecamatan lainnya atau ke ibukota Kabupaten Katingan, setelah dibangunnya jembatan tersebut maka biaya (cost) yang dikeluarkan bisa ditekan seminimal mungkin. Karena, tidak lagi menggunakan kelotok yang BBM non subsidi, dengan harga yang sangat mahal, yaitu menggunakan dexlite. “Tapi hanya cukup dengan menggunakan kendaraan roda dua saja, dengan menggunakan BBM bersubsidi yakni Partalite,” jelasnya
Oleh karena ini merupakan keinginan masyarakat di wilayah hulu (utara) yang sangat diidam-idamkannya, selaku wakil rakyat dapil Katingan III, dirinya berjanji akan tetap memperjuangkannya semaksimal mungkin pembangunan jembatan tersebut. “Meskipun harus menyampaikannya ke tingkat Provinsi atau pun ke tingkat Nasional,” janji wakil rakyat dari dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini. (red)