Palangka Raya. Kaltengtimes.co.id — Kepala Dinas TPHT Prov. Kalteng Hj. Sunarti mengatakan, Kalteng merupakan salah satu provinsi yang mencatatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Regional Kalimantan. “BPS mencatat ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan III Tahun 2024 mampu tumbuh 4,64 persen (y-o-y), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya,’’ papar Sunarti saat membacakan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2024, bertempat di M. Bahalap Hotel Palangka Raya, Jum’at malam (29/11/2024). Pertemuan tersebut mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.
Berdasarkan pemaparan Kepala Perwakilan BI, bahwa tekanan inflasi Kalteng pada tahun 2024 menurun dibandingkan tahun 2023. Inflasi Kalimantan Tengah di Triwulan III 2024 tercatat 1,45 persen (y-o-y), menurun dibanding periode yang sama tahun 2023 yang sebesar 1,88 persen.
“Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi kita bersama, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan berbagai pihak dalam mengawal inflasi tetap rendah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)”, imbuhnya.
Disebutkannya pula, sepanjang tahun 2024 kita sangat gencar dalam melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), baik melalui operasi pasar dan pasar penyeimbang oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kerja sama Antar Daerah oleh Bulog, hingga peningkatan produksi pangan melalui pengembangan beras IR-42 seluas 2.350 Hektar oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan produktivitas mencapai 5,5 ton/Hektar. “Untuk itu, saya sangat mengapresiasi berbagai langkah nyata yang dilakukan Bapak/Ibu di TPID untuk mendukung kesejahteraan masyarakat”, sebut Sunarti.
Sunarti juga mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia, yang telah berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan perekonomian Bumi Tambun Bungai, “dan terima kasih atas dukungan penuhnya dalam segala upaya pengendalian inflasi, dan menjadi partner serta advisor yang baik untuk Pemerintah Daerah di Kalimantan Tengah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan digitalisasi”, tutupnya.
Senada dengan itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Adrian Pangestu memaparkan, inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan III relatif stabil yaitu sebesar 1,45%, “dan bila dibandingkan secara nasional kita relatif rendah, inflasi ini terkendali berkat kolaborasi kita bersama antara pemerintah daerah, SOPD dan stakeholder lainnya”, paparnya.
Selanjutnya, ia juga optimis dan sangat yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Kalteng tahun 2025 akan lebih tumbuh bila dibandingkan dengan tahun 2024, “hal itu terjadi karena kita melihat kinerja dari batu bara maupun perkebunan kelapa sawit masih positif, serta pembukaan lahan padi sebagai lumbung pangan di Kalteng”, pungkasnya.
Pada pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo secara daring.
Dalam arahannya Presiden RI mengatakan, Indonesia pada posisi yang sangat menguntungkan dari sisi sumber daya, dan memiliki hampir semua elemen yang menguntungkan untuk sebuah negara maju. Namun demikian Indonesia dalam posisi yang perlu dijaga bersama, “karena kondisi geopolitik dunia sedang dalam keadaan yang cukup peka dan penuh ketidakpastian, sehingga situasi ini mengharuskan kita untuk selalu waspada dan selalu hati-hati”, kata Presiden RI.
“Selanjutnya, kita bertekad menciptakan pemerintahan yang bersih (clean governance), karena dengan pemerintah yang bersih itu akan menjamin kemakmuran, pemerintah bersih dan nantinya bisa terus menjaga dan mengelola kekayaan negara”, tegasnya.
Pada akhir acara dilakukan Penganugerahan Bank Indonesia Kalteng Award 2024 kepada 10 mitra Bank Indonesia yang diserahkan oleh Deputi Kepala perwakilan BI dan Kepala Dinas TPHP Prov Kalteng.
Tampak hadir pada pertemuan tersebut, Plt. Direktur Utama Bank Kalteng, Bupati, Wakil Bupati dan Pj. Wali Kota atau yang mewakili, Forkopimda, sejumlah Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal, Pimpinan Perbankan dan Lembaga Keuangan, serta Perguruan Tinggi, Asosiasi, dan Pelaku Usaha.(red)