Jakarta. Kaltengtimes.co.id — Dalam rangka pengembangan promosi investasi daerah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah (DPMPTSP Prov. Kalteng) mengikuti kegiatan Capacity Building Regional Investor Relation Unit (RIRU) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Fairmont Hotel, Jakarta (10/12/2024). Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari sejak tanggal 10 hingga 11 Desember 2024 ini terdiri dari serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas bersama pakar investasi di Indonesia.
Kegiatan yang dibuka oleh Ekonom Ahli Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan, Erwin Syafei tersebut untuk mendukung transformasi ekonomi di Kalimantan. Erwin menyampaikan bahwa transformasi ekonomi di Kalimantan memerlukan investasi besar yang tidak hanya meliputi infrastruktur tetapi juga suprastruktur terutama pengembangan SDM terkait pencapaian perekonomian yang berkelanjutan. Mesin pertumbuhan ekonomi Kalimantan tidak lagi bergantung pada sektor pertambangan, sebagai gantinya didorong oleh 3 (tiga) pilar yakni investasi, perdagangan dan pariwisata.
“Keberadaan pusat informasi mengenai iklim investasi Kalimantan menjadi paling penting sebagai bahan pertimbangan utama dalam menjembatani kepeminatan investasi terhadap proyek investasi potensial,” imbuh Erwin.
Pada kegiatan tersebut, menghadirkan berbagai pembicara yang expert di bidang masing-masing, yaitu dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, BAPPENAS, PT. Sarana Multi Infrastruktur, PT. Sucofindo, EDC Forum indonesia, Perwakilan Kedutaan UK, Perwakilan Kedutaan Australia, dan Praktisi Komunikasi Wahyu Wiwoho.
DPMPTSP Prov. Kalteng yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal, Eka Mulyaningrum dan tim marketing proyek, selain mengikuti capacity building juga menyampaikan paparan tentang Invesment Project Ready to Offer (IPRO) di Kalimantan Tengah yaitu budidaya udang vaname di Sukamara dan smelter sponge iron di Kotawaringin Barat yang diikutkan dalam agenda temu bisnis. “Melalui kegiatan ini diharapkan kemampuan SDM (hard skill and soft skill) untuk mempromosikan proyek potensial dapat meningkat, serta terjalin diskusi dengan calon investor guna menarik minat untuk berinvestasi di Kalimantan Tengah khususnya,” tutup Eka.
Sebagai Informasi, dalam satu rangkaian kegiatan, Bank Indonesia juga memfasiltasi kegiatan temu bisnis dengan calon investor. Eka dan tim marketing proyek terdiri dari DPMPTSP Prov. Kalteng, DPMPTSP Kab. Sukamara, DPMPTSP dan DPKP Kota Palangka Raya serta Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalteng melakukan promosi proyek potensial ready to offer langsung dengan calon investor dalam sesi Borneo Investment Dialogue.(red)