Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Dalam mendukung Program Nasional Makan Bergiji Gratis (MBG) Bumdes berpeluang untuk mengembangkan usaha melalui perannya menjadi Supplier pada Satuan Pelayanan (SP) MBG.
“Ini Sejalan dengan Permendes No. 2 Tahun 2024 tentang 9 Fokus Penggunaan Dana Desa tahun 2025, yang salah satunya adalah Fokus Penggunaan untuk dukungan program ketahanan pangan yang dianggarkan minimal 20%, dan dari 20% itulah nantinya Bumdes dapat berperan sebagai suplyer atau penyedia atau pemasok bahan kebutuhan satuan pelayanan (SP) MBG. Dengan menjadi suplyer diharapkan Badan Usaha Milik Desa bisa berkembang sekaligus meningkatkan ekonomi pedesaan. Jadi sesuai arahan Kemendes, Badan Gizi Nasional dan Tim Nasional MBG bahwa yang akan menjadi suplyer itu koperasi dan Bumdes. Jadi bukan dalam bentuk dana sebesar 20% yang diserahkan untuk mendukung MBG, tetapi dari anggaran itulah yang dikelola Bumdes dalam perannya sebagai suplyer. “Demikian antara lain diterangkan Kepala Dinas PMD Kapuas Budi Kurniawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 20/1/2025.
“MBG ini kan klear program Nasional yang anggarannya dibebankan pada APBN, Jadi tidak mungkin ada penggunaan Dana Desa untuk MBG, “Tegasnya
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa sebagaimana hasil koordinasinya dengan Kemendws dan DPMD Provinsi Kalimantan Tengah, tugas DPMD Kapuas itu akan menyiapkan 13 Bumdes yang nantinya akan di dorong untuk menjadi Suplyer pada Satuan Pelayanan MBG dan saat ini memang baru satu (1) yang sudah siap dan lengkap secara persyaratan yaitu Bumdes Basuta Raya, sedangkan 12 lainnya sedang kita dorong untuk segera melengkapi persyaratan seperti pengurusan Nomor Induk Perusahaan, jenis usaha yang dijalankan serta wajib masuk E-Katalog.
“Dalam perannya sebagai suplyer, Bumdes ini mengutamakan menyerap dari usaha ketahanan pangan yang ada di desa. Ini juga akan mendorong warga untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desa yang kemudian nantinya bisa bermitra langsung dengan Bumdes, karena kebutuhan Bumdes dalam menyuply kebutuhan SP itu sangat besar, karena per satu SP itu memiliki 3000 sasaran layanan. Ini juga memungkinkan untuk Bumdes yang bukan Suplyer untuk bermitra dengan Bumdes yang Suplyer. Pungkasnya. (Nas)