Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – SMKN 3 Kuala Kapuas dijadikan tempat titik kumpul seluruh peserta yang terdiri dari Lurah Selat Utara Rahmat M.Noot dan Jajarannya, para siswa/i SMKN 3 Beserta para guru dan TU, TNI, Polri, Organisasi Pecinta dan Pemerhati Lingkungan, Para Ketua RT dan Warga serta Kepala UPT. Puskesmas Melati dan Jajarannya rangka memperingati Hari Perduli Sampah Nasional (HPSN).
Lurah Selat Utara Rahmat M. Noor sebagai penggagas sekaligus pelaksana mengatakan bahwa dalam memperingati HPSN ini kita akan melaksanakan lima item kegiatan yaitu Pembersihan atau pemungutan sampah disepanjang jalan Pemuda sepanjang 800 meter dari Bundaran ke arah Kantor Bupati Kapuas, Pembersihan sungai (Handel Ulis), Pembersihan lingkungan Sekolah SMKN 3 Kuala Kapuas, Penanaman 100 pohon di sepanjang Handel Ulis, upaya pemberantasan atau pemutusan berkembangnya jentik/nyamuk yang bisa membawa penyakit DBD dan yang terakhir Pembersihan Rumah Ibadah.
“Memang kalau secara Nasional itu ada 8 item kegiatan, namun tiga (3) diantaranya tidak bisa kita lakukan karena tidak ada di wilayah kita, yaitu Pembersihan gunung, pembersihan pantai dan pembersihan area Kampus. “Terang Rahmat. Saat di bincangi di sela-sela kegiatan. Jum’at 7/2/2025.
Dikesempatan tersebut, Rahmat M Noor juga menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut bisa menjadi pola kebiasaan bersih sekaligus menumbuh kembangkan kecintaan terhadap lingkungan. Selain itu, kita harapkan ini bisa menanamkan pola hidup sehat melalui kebersihan lingkungan, “sambungnya.
“Itu salah satu alasan kita melibatkan pelajar, yaitu Seluruh siswa SMKN 3 Plus Kepala Sekolah dan puluhan siswa SMAN 3 Kuala Kapuas. “Terang Rahmat.
Ketika dibincangi di ruang kerjanya, Kepala SMKN 3 Kuala Kapuas Agus Wahyono, S.Pd, M.Pd, mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut kurang lebih sebanyak 500 siswa dan 50 orang guru dan staf TU diturunkan untuk terlibat langsung dengan kegiatan rangka memperingati Hari Perduli Sampah Nasional ini.
“Kegiatan seperti ini sesungguhnya sangat baik karena ini bisa dijadikan siswa.sebagai pembelajaran di luar kelas dalam upaya mengembangkan diri dalam sosial kemasyarakatan dan juga menanamkan kebiasaan bersih serta cinta atas lingkungan. “Ucap Agus Wahyono.
Dari pantauan media ini, melihat ada giat bersih-bersih sungai (Handel), sejumlah warga setempat langsung turun meski tanpa dikomando dan meski dengan peralatan seadanya. *(Nas)