Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Menggeluti usaha percetakan memang menjadi niat dari Mahmudin yang sehari-hari dipanggil Ogok. Dengan talenta yang dimilikinya, usaha dengan Nama Dunia Iklan di Jalan Cempaka, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah ini terus berkembang.
Saat ditemui di lokasi usahanya, Selasa (8/3), Ogok mengatakan, keahlian ini sudah puluhan tahun digelutinya. Ogok merintis usaha ini mulai dari nol, dipanggil dari rumah ke rumah jika ada pesanan. Namun pada tahun 2018 lalu, dirinya memberanikan diri, dengan mengembangkan usaha sendiri menempati ruko yang berada di kawasan Jalan Cempaka, Palangka Raya.
Menurut Ogok, usaha ini melayani berbagai jenis cetakan seperti undangan, membuat kartu nama, kemudian spanduk, poster, stempel, hingga stiker UMKM milik masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya. “Alhamdulilah sudah banyak pesanan,” kata Ogok.
Namun saat pandemi melanda, usaha ini sempat merosot, mengingat adanya pembatasan sosial masyarakat seperti acara pernikahan, sehingga turut berdampak pada usahanya.
Pada awal-awal pandemi, pesanan dari pelanggan turun dratis, dalam sehari hanya 10 persen permintaan. Namun kini sudah mulai normal kembali rata – rata sehari pesanan sekitar 75 persen lebih.
Produk yang sering dipesan masyarakat seperti undangan, pembuatan nota dan label produk UMKM seperti ayam geprek, dan lain-lain. “Untuk pendapatan biaya pesanan undangan yang besar yakni sebesar Rp2 juta,” tambah Ogok.
Saat pandemi Covid-19, usaha yang digelutinya juga mendapatkan kucuran dana dari BRI Cabang Palangka Raya yakni dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dua tahap. Pada tahap pertama mendapatkan kucuran sebesar Rp10 juta, kemudian tahap kedua mendapat Rp50 juta rupiah.
Dengan modal ini, Ogok terus mengembangkan usaha miliknya. Saat ini pesanan bukan hanya dari Kota Palangka Raya saja melainkan dari kota-kota lain yang ada di Kalteng seperti Sampit, dan Kuala Kapuas.
Di tengah situasi pandemi ini, Ogok berharap pemerintah Kembali melonggarkan aturan misalnya pernikahan dan pesta perkawinan seperti semula. Jika dulu saat normal, pesanan undangan perkawinan bisa mencapai seribuan lembar, dan saat ini hanya 100 hingga 500 lembar. “Dengan adanya kelonggaran tersebut paling tidak bisa menambah income usaha percetakan yang ada di Palangka Raya,” pungkas Ogok. and