Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Simpang siur informasi terkait kenaikan harga BBM yang memicu aksi demontrasi di beberapa wilayah RI, mendapat respons dari Comrel Pertamina Region VI, Susanto August Satria, Minggu (10/4).
Susanto menjelaskan bahwa, kenaikan BBM saat ini, terjadi pada BBM Jenis Pertamax saja. Sedangkan Pertalite, tidak mengalami kenaikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Susanto mengimbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan Tengah, untuk tetap tenang dan tidak termakan informasi yang tak bertanggung jawab, terkait hal tersebut.
Menurut Susanto, harga BBM dan LPG di seluruh dunia naik, lantaran terjadinya konflik peperangan antar dua negara yaitu Rusia dan Ukraina. Namun demikian, harga BBM dan LPG di Indonesia termasuk yang termurah di dunia karena di subsidi Pemerintah.
Untuk Diketahui, rincian harga subsidi BBM Jenis Solar dari Pemerintah, kisaran Rp. 7.800 per liter, untuk Pertalite, Rp. 4.000-4.500 per liter. Sedangkan subsidi LPG 3 kg, sekitar Rp 11.250 per Kg atau Rp. 33.750 per Tabungnya “Tidak ada penyesuaian harga terhadap Biosolar dan Pertalite,” tegasnya.
Selain itu, Susanto menjelaskan bahwa, BBM jenis Pertamax merupakan BBM non subsidi yang digunakan kalangan masyarakat mampu atau 13 persen dari total konsumsi BBM Nasional.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, Penyesuaian harga Pertamax lebih rendah dari harga ke ekonomian, dan lebih rendah dari penyesuaian harga RON 92, yang dilakukan SPBU non Pertamina. “Penyesuaian harga ini juga sudah sesuai regulasi Kepmen 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum,” tutupnya. red