PALANGKA RAYA, Kaltengtimes.co.id – Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, Muhibah Budaya tahun 2022 akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juni sampai tanggal 2 Juli 2022. Laskar Rempah Kalteng akan diwakili oleh Juhriansyah dan Ditto Nathaniel yang nantinya bergabung dengan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. Sebelum mengikuti jalur Rempah Nusantara, Juhriansyah dan Ditto Nathaniel melakukan audensi kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Kalteng Hj. Adiah Chandra Sari, Selasa (24/5). Dalam pertemuan tersebut Adiah Chandra Sari turut didampingi Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Maria Doya Aden beserta Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB).
Dijelaskan Adiah Chandra Sari, Muhibah Budaya Nusantara sebelumnya direncanakan berlangsung pada Agustus sampai dengan Oktober 2021, namun tertunda akibat adanya pandemi Covid-19, dan akan dilaksanakan pada 1 Juni sampai dengan 2 Juli 2022.
Delegasi Kalteng bersama perwakilan dari 34 provinsi akan menelusuri titik Jalur Rempah Nusantara dengan KRI Dewaruci, diantaranya Surabaya, Makassar, Baubau, Buton, Ternate, Tidore, Banda, dan Kupang. Adiah Chandra menyambut baik audiensi dan mendukung secara penuh Delegasi Kalteng, dengan harapan apa yang sudah ditugaskan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. “Diharapkan pula kegiatan perjalanan dan pengalaman selama berlayar dapat disampaikan ke kami,” kata Adiah Chandra.
Lebih lanjut Adiah Chandra menyebutkan, Laskar Rempah Kalteng juga bertugas sebagai perwakilan Kalteng yang mendorong adanya laskar-laskar baru yang dapat mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negeri serta memaksimalkan pemanfaatan budaya (cagar budaya) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kalteng. Sementara itu, Juhriyansah dan Ditto Nathaniel dalam audiensinya juga memohon restu dan dukungan Disbudpar Prov. Kalteng, agar kegiatan muhibah budaya dapat berjalan lancar.
“Ini adalah upaya untuk menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, karena Jalur Rempah juga merupakan media diplomasi budaya Indonesia,” ungkap Juhriyansah.
Kemudian pada akhir audiensi, Adiah Chandra menambahkan, “Jaga nama baik Provinsi Kalimantan Tengah, juga upayakan ikut mempromosikan budaya dan pariwisata di tempat-tempat yang disinggahi. Tunjukkan kita orang Kalimantan Tengah memiliki kepribadian dan adat budaya yang baik serta punya destinasi pariwisata yang menarik”. (red)