Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Program Studi Administrasi Negara (ADNA) Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) terus melakukan terobosan. Tak hanya memanfaatkan dana hibah untuk pengembangan pembelajaran di prodi tersebut, namun ada program pertukaran mahasiswa yang tentu sangat menarik untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa-mahasiswi di kampus-kampus mitra UMPR.
Ketua Program Studi ADNA UMPR Mita Sari, S.sos, M, AP kepada media, Senin (23/8), menyebutkan, pertukaran mahasiswa ini bernama Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Program ini bertujuan untuk membuka ruang pertemuan bagi mahasiswa untuk berjumpa, bercerita, dan berbagi. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap keberagaman budaya tanah airnya serta mendorong penguatan dan perluasan kompetensi akademik mahasiswa.
Menurut Mita, perguruan tinggi wajib memberikan konversi dan pengakuan sistem kredit semester (SKS) sebanyak 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.
Bagi mahasiswa yang berminat, bisa mempersiapkan persyaratan sebagai berikut, mahasiswa aktif dan terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-DIKTI) pada semester tiga sampai dengan semester delapan.
“Mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di seluruh Indonesia hanya memiliki satu kali kesempatan untuk mengikuti dan memperoleh bantuan biaya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka,” kata Mita didampingi Dekan FISIP UMPR Irwani S,Sos MAP.
Kemudian mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini memiliki IPK sekurang-kurangnya 2.75 dan atau berprestasi sekurang-kurangnya di tingkat provinsi yang ditunjukkan dengan bukti yang resmi.
Kemudian memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif.
Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan non akademik pada perguruan tinggi pengirim.
Selanjutnya bersedia mentaati seluruh ketentuan yang tertulis di dalam POB program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Mita menambahkan, di Prodi ADNA ada sejumlah mahasiswa maupun mahasiswi yang ikut pertukaran Mahasiswa Merdeka tersebut, mereka masing-masing, Maina Bulqis , Rosi Yana, Hadi Rusadi, Noor Ulfah, Dina Rizqia, Yudi Purwa, Destya Rara Apriliani, Yeni Wahyuni, Ahmad Sandi, Ayu Ridha Ummami, Dandy Viranata, Chindi Laras, Ovi Setia Nengsih.
Sementara untuk penempatannya sendiri yakni di Universitas Islam Malang, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Universitas Ibn Khaldun, Universitas Indonesia, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Djuanda, Universitas Langlang Buana, Universitas Majalengka, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Jember, dan Universitas Diponegoro.
Tak hanya program pertukaran mahasiswa, Prodi ADNA juga menerapkan program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Saat ini, ada satu mahasiswa yang lolos mengikuti program Kampus Mengajar yakni M Iqbal Zulkarnain.
Mita mengatakan, ada pula Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka.
“Program MSIB adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Nama mahasiswa yang lolos adalah Anjar Sasmito, sementara mitranya adalah Yayasan Sekolah Ekspor Nasional. Mahasiswa yang ikut program ini, kegiatannya lebih kepada Kegiatan Studi Independen Bersertifikat Menjadi Eksportir Baru 4.0,” kata Mita. red