Lokasi Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono Sampit yang rencananya akan dibangun ulang. (Isimewa)
SAMPIT, kaltengtimes.co.id-Wacana pembangunan ulang Jembatan di Jalan Kapten Mulyono Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat dukungan anggota DPRD Kotim.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Bunyamin, Sabtu (23/7), mengatakan, dirinya mendukung pembangunan ulang jembatan tersebut mengingat sangat dibutuhkan masyarakat yang memerlukan akses.
Dikatakannya, jembatan tersebut adalah jembatan yang oleh warga sering disebut dengan nama Jembatan Patah. Penamaan itu lantaran jembatan berlantai kayu ulin itu sangat sering rusak.
Untuk dirinya sangat mendukung upaya pembangunan ulang jembatan dan berharap jembatan itu dibangun secara permanen terlebih setiap harinya kendaraan yang melintas semakin banyak dan kapasitas juga semakin bertambah.
Menurut Bunyamin, pemicu kerusakan yang sering terjadi adalah banyaknya truk yang melintasi jembatan tersebut. Hal itu lantaran jembatan ini menjadi salah satu akses menuju dan dari Pelabuhan Bagendang.
Diketahui, kayu ulin yang digunakan diperkirakan hanya mampu menahan kendaraan bermuatan maksimal delapan ton, sesuai kemampuan jalan di kawasan itu. Namun faktanya, jembatan itu dilintasi truk-truk dengan muatan belasan ton. Akibatnya, kayu ulin yang digunakan sebagai lantai jembatan sering patah. Meski sering diperbaiki, lantai jembatan itu biasanya akan kembali rusak.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kaspul Zain saat rapat dengan Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur pada Senin (18/7) lalu mengatakan, jembatan berlantai ulin tersebut tidak mampu menahan beban kendaraan yang lewat dengan muatan lebih dari delapan ton. Jika dipaksakan maka hampir pasti akan patah dan rusak.
Pemerintah daerah sudah berencana mengganti atau membangun ulang jembatan tersebut pada 2023. Rencananya akan dibangun dengan jembatan bentang 40 meter dan lebar 6 meter dengan kebutuhan dana sekitar Rp4,5 miliar. red