SAMPIT. Kaltengtimes.co.id — Banjir yang kerap melanda sejumlah ruas jalan protokol di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur seperti Jalan Tjilik Riwut menjadi sorotan khusus Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur Rimbun.
‘’Jika turun hujan ruas jalan tersebut selalu digenangi banjir dengan ketinggian hingga mencapai 30 centimeter, padahal ruas jalan tersebut sudah menelan anggaran besar untuk perbaikan sistem drainase,’’ ungkap Rimbun, Minggu (4/9).
Ditambahkan Rimbun dana yang dianggarkan juga termasuk untuk pelebaran jalan hingga menjadi empat jalur dan juga untuk melakukan perbaikan drainase. Namun ternyata hal itu tetap tidak membuahkan hasil dalam mengatasi banjir yang terjadi.
“Ruas jalan yang mengalami genangan air mencapai ketinggian 20 hingga 30 centimeter. Ketika kendaraan meluncur tanpa kehati-hatian bisa mengakibatkan celaka. Selain juga tidak jarang membuat pengendara lainnya basah kuyup jika beriringan dan berpapasan dengan kendaraan lainnya,” lanjut Rimbun.
Rimbun mengatakan pihaknya bahkan sudah berulang kali sebelum proyek jalan tersebut dilakukan mengingatkan pemerintah agar melakukan kajian dengan benar, sehingga proyek tidak terkesan sia-sia apalagi menghabiskan banyak anggaran. “Saat hujan jalanan tersebut berubah seperti sungai karena kiri kanan pembuangan air hujan tidak dirancang dan dibuat dengan baik. Sehingga kondisi jalan yang tergenang air ini sangat rentan membuat bahaya bagi yang melintas,” tegasnya.
Menurutnya, genangan air bahkan kerap kali terjadi dalam waktu yang cukup lama lantaran air tidak bisa masuk ke dalam drainase yang dibangun lebih tinggi dari badan jalan. Meski aliran air dibuat namun tetap tidak optimal. “Pemerintah harus kembali mencari solusi untuk masalah ini, dulu perbaikan drainase dilakukan sebagai upaya mengatasi banjir, namun ternyata banjir tetap terjadi, maka harus ada solusi lain, apakah karena drainasenya tidak lancar atau tidak sesuai dengan pembangunan yang diharapkan,” tandas rimbun. (red)