SAMPIT. Kaltengtimes.co.id – Penyampaian komposisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kotawaringin Timur Tahun anggaran 2022 telah disampaikan dan disepakati bersama oleh DPRD dan pemerintah setempat. Disebutkan oleh Sanidin selaku Anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kotim, Pendapatan asli daerah sebelum perubahan sebesar Rp. 345.419.827.300,00, setelah perubahan Rp. 566.955.071.300,00 naik 64,14% atau Rp. 221.535.244.000,00. Pendapatan transfer sebelum perubahan sebesar Rp.1.449.124.433.300,00, setelah perubahan sebesar Rp.1.513.619.007.000,00, bertambah atau berkurang Rp 64.494.573.700,00. “Pendapatan lain-lain yang sah sebelum perubahan sebesar Rp. 75.104.409.600,00, setelah perubahan sebesar Rp. 75.104.409.600,00. Belanja daerah, yakni belanja operasi sebelum perubahan sebesar Rp.1.359.860.425.024,00, setelah perubahan sebesar Rp. 1.554.665.992.425,00, bertambah sebesar 194.805.567.401,00,” sebutnya, Senin 26 September 2022. Belanja modal sebelum perubahan sebesar Rp. 314.700.316.376,00, setelah perubahan sebesar Rp. 378.459.259.486,00, bertambah sebesar Rp.63.758.943.110,00. Belanja tidak terduga Rp.5.000.000.000,00. Belanjan transfer sebelum perubahan sebesar Rp.253.250.632.000,00 setelah perubahan sebesar Rp. 288.340.264.389,00, bertambah sebesar Rp. 35.089.632.389,00. Pembiayaan netto sebelum perubahan sebesar Rp.63.162.703.200,00, setelah perubahan sebesar Rp. 185.675.794.268,00, bertambah sebesar Rp.122.513.091.068,00. “Pendapatan APBD sebelum perubahan untuk tahun 2022 yang disepakati sebesar 1.869.648.670.200,00 setelah adanya APBD perubahan menjadi Rp. 2.155.678.487.900,00 dengan adanya penambahan Rp. 286.029.817.700,00,” sebutnya. Belanja sebelum perubahan sebesar Rp. 1.932.811.373.400,00 setelah perubahan Rp. 2.226.465.516.300,00 dengan adanya penambahan sebesar Rp. 293.654.142.900,00. Surplus/defisit sebelum perubahan Rp. 63.162.703.200,00 setelah perubahan Rp, 70.787.028.400,00 adanya penambahan sebesar Rp. 7.624.325.200,00. “Berdasarkan pertimbangan bersama antara legislatif dan eksekutif dalam rapat kompilasi, dari usulan komisi I, II, III dan IV, disepakati dan dapat diakomodir karena usulan tersebut merupakan belanja wajib dan sangat prioritas,” ungkap Sanidin. (red)