SAMPIT. Kaltengtimes.co.id – Pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang berlaku di seluruh SPBU. Hal ini ditanggapi anggota DPRD Kotawaringin Timur Nadie yang mengatakan pemerintah seharusnya melakukan Langkah-langkah strategis untuk melakukan stabilisasi ekonomi di Kotim, terutama sejak terjadinya inflasi pasca kenaikan Harga BBM.
Terlebih lagi kata Nadie, ketika ditemukannya Kotim sebagai 10 Kabupaten atau Kota yang memiliki inflasi tertinggi se Indonesia, sehingga hal ini bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan, melainkan harus segera ditangani oleh pemerintah. “Terutama pada sektor tranportasi dan pangan, karena dua sektor ini yang sering menjadi keluhan masyarakat. Serta memastikan ketersediaan BBM tersedia di SPBU-SPBU yang ada di Kotim. Karena banyak laporan masyarakat BBM Subsidi harganya naik,” tegasnya, Senin (26/9).
Namun demikian kata Nadie, ketersediaan di SPBU kekurangan stok BBM dan sering kendaraan mengantri panjang, sementara BBM beredar di eceran dengan harga yang sangat tinggi bahkan dapat mencapai dua kali lipat dari harga SPBU.
“Mohon ini bisa menjadi perhatian Pemda untuk dapat melakukan strategi kebijakan baik dalam hal pendekatan, kebijakan harga, Inspeksi Mendadak (sidak) maupun operasi pasar dan lain-lain. Agar masyarakat kita bisa merasakan keberpihakan pemerintah atas kesejahteraan mereka,” ujarnya. Hal ini ujarnya, sesuai dengan janji pemerintah belum lama ini yakni menuntaskan mafia BBM khususnya di Kotim. Karena banyak masyarakat yang tidak merasakan BBM bersubsidi, meski harga BBM subsidi sekarang ini juga sudah naik. (red)