PULANG PISAU. Kaltengtimes.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, Kamis (17/11) kemarin kembali mengunjungi lokasi Food Estate di Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung, Kabupaten Pulang Pisau. Gubernur merasa bersykur dapat menikmati sepanjang perjalanan menuju lokasi Food Estate yang kini pembangunan infrastruktur jalan nya sudah cukup bagus dan lancar. ”Alhamdulilah, tanpa hambatan tiba di sini tidak lebih dari 40 menit dari simpang Tahai,” kata H. Sugianto Sabran saat melakukan kunjungan kerjanya ke daerah tersebut, Kamis (17/11) kemarin.
Menurut orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju Kecamatan Pandih Batu lokasi Food Estate adalah program pendukung utama yang berjalan seiring dengan pengembangan Food Estate. Ia mengklaim, program besar dan strategis, tidak ada manfaatnya tanpa didukung infrastruktur yang memadai.
“Program strategis ini akan mubazir dan tidak bermanfaat tanpa didukung jalan dan jembatan yang mapan dan mantap, karena ketidaksediaan infrastruktur pendukung akan melahirkan masalah baru. Aksesbilitas dan konektivitas yang buruk akan berdampak tidak lancarnya daya angkut produksi, sehingga berdampak tingginya biaya transportasi, dan jasa lainnya,” bebernya.
Sementara itu Deny Indra dari Media Analis yang turut serta dalam kunjungan tersebut mengaku terkejut karena jarak tempuh menuju menuju Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung, Kabupaten Pulang Pisau hanya sekitar 40 menit.
Menurut Deny sebelum memasuki simpang Tahai akses jalan menuju Kecamatan Pandih Batu Lokasi Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, yang terbayang di benak nya adalah perjalanan yang melelahkan dan penuh perjuangan untuk sampai pada titik lokasi Food Estate. Namun betapa terkejutnya Indra, karena waktu tempuh tidak lebih dari 40 menit dari simpang Tahai, sementara sembilan bulan lalu ia tempuh tidak kurang dari tiga jam, karena infrastruktur yang belum memadai, bahkan di beberapa titik harus terjebak jalan berlumpur yang susah dilewati. Kini infrastruktur jalan hingga ke Kecamatan Pandih Batu sudah kategori mantap beraspal, begitu juga halnya dengan jembatan sudah terbangun dengan kokoh.
“Luar biasa, seakan mimpi infrastruktur jalan dan jembatan sudah terbangun dengan baik dan lancar, ini akan mempermudah akses orang maupun hasil produksi khususnya pertanian akan semakin lancar. Tentu ini akan menjadi daya ungkit dan magnet baru bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah,” ucap Indra.
Sebagaimana diketahui Program Food Estate yang berlokasi di Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung Kabupaten Pulang Pisau dan di Kabupaten Kapuas, merupakan program strategis nasional usulan Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2017 yang telah disetujui pelaksanaannya oleh Presiden Joko Widodo. Sebuah mega program ketahanan pangan, bukan hanya untuk Kalimantan Tengah, tetapi diharapkan menjadi bagian penting ketahanan pangan nasional, terlebih menghadapi inflasi dan ancaman krisis.
“Program Food Estate ini bukan hanya perkara pangan, ia akan memberikan multiflyer efek. Lihatlah masyarakat sekitarnya, dengan tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan, hingga listrik yang tersedia saat ini, aktivitas perekonomian menggeliat, kehidupan sosial masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Gubernur H. Sugianto Sabran.
Sugianto Sabran optimis dengan Food Estate akan menjadi magnet baru dalam melahirkan pertumbuhan multi sektor lainnya, seperti pariwisata, pusat penelitian dan pendidikan hingga pengembangan teknologi terbarukan.
Ia menekankan dengan adanya Food Estate, pentingnya semua elemen masyarakat melihat peluang yang ada sebagai suatu momentum mempersiapkan diri, terlebih kaum milenial untuk menjadi bagian penting dalam program tersebut, bukan menjadi penonton.
“Peluang itu ada di depan mata, tinggal niat dan keinginan untuk menangkap peluang itu,” tegasnya seraya menambahka, bahwa untuk membangun Kalimantan Tengah kuncinya hanya kebersamaan, dengan mengenyampingkan perbedaan.
“Perbedaan jangan dimaknai perpecahan, dan jangan dipaksa persamaan menjadi perbedaan. Saat kita perdebatkan perbedaan, bangsa lain sudah sampai bulan, kita hanya bangga produksi terang bulan, bangsa lain produksi bom atom, kita hanya bangga produksi kacang atom,” pungkasnya. (red)