M Abadi
SAMPIT, kaltengtimes.co.id-Anggota komisi II DPRD kotawaringin timur M Abadi, menyebutkan banjir yang kembali terjadi disejumlah kecamatan akibat rusaknya hutan, sehingga tidak mampu lagi berfungsi sebagai penyangga air. Rabu 2 November 2022.
M. Abadi menegaskan, kerusakan hutan di kotawaringin timur disebabkan beberapa hal diantaranya maraknya penebangan hutan untuk pembukaan lahan baru perkebunan kelapa sawit. Akibatnya dengan kondisi hutan yang sudah kritis menyebabkan hilangnya fungsi resapan air.
Menurut abadi, kondisi hutan yang gundul tersebut membuat air semuanya turun ke sungai dan mengakibatkan banjir yang terjadi, sehingga dampaknya sangat menyulitkan aktivitas warga. Kerusakan hutan itu mulai berlangsung sejak masuknya izin-izin dari yang diterbitkan pemerintah, sebagai buah dari kebijakan masa lalu.
Merestorasi hutan-hutan yang kritis dan rusak adalah langkah utama yang harus dilakukan pemerintah maupun melakukan rehabilitasi hutan pada kawasan yang masih berstatus hutan. Kembalikan sebagaimana penetapannya sebagai kawasan hutan bukan untuk areal perkebunan, tegas M Abadi. Man