PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah H. Nuryakin mengatakan memasuki tahun politik pada 2024 mendatang, peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah sangat diharapkan mampu memberikan pelajaran politik yang baik, santun dan ber-etika. ‘’Selain itu Majelis Ulama Indonesia juga diharapkan mampu bersinergi dengan Pemerintah Daerah setempat dan instansi terkait untuk memberantas peredaran narkoba, karena bagaimanapun juga narkoba dapat merusak generasi mendatang,’’ tandas Nuryakin kepada sejumlah awak media usai membuka Rapat Koordinasi Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Tengah dan Rapat Kerja (Raker) Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) serta Lembaga Pembinaan Mu’allaf (LPM) Tahun 2023, bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Jum’at (6/1/23).
Tujuan digelarnya kegiatan yang berlangsung sejak 6-8 Januari 2023 ini antara lain adalah guna mengevaluasi program kerja MUI Kabupaten/ Kota se Kalimantan Tengah, Penguatan program kerja MUI yang telah berhasil dan upaya mencari solusi tentang hal yang dianggap masih terkendala di tahun 2022, serta guna mengevaluasi dan memantau kesiapan kepengurusan Ganas Annar dan LPM disetiap Kabupaten/ Kota pada kegiatan di tahun-tahun mendatang.
Dikatakan Sekda H. Nuryakin saat ini sudah dimulai tahapan-tahapan Pileg, Pilgub dan Pilpres. Karena itu Majelis Ulama Indonesia sebagai organisasi Islam terbesar di Kalimantan Tengah diharapkan bisa memelihara persatuan dan kesatuan umat Islam dan toleransi antar umat beragama di wilayah Kalimantan Tengah yang selama ini sudah terjalin dengan baik. ‘’Saya juga harapkan Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Tengah dapat memberikan pencerahan atau embelajaran politik bagi masyarakat,’’ kata Nuryakin.
‘’Yang kedua saya juga harapkan peran Majelis Ulama Indonesia dalam turut serta memberantas peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Tengah, karena jika rakyat mau cerdas harus bebas dari pengaruh narkoba,’’ pungkas Nuryakin.
Sementera itu Ketua Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Tengah Prof.Dr,KH.Hairil Anwar mengatakan proses deradikalisasi terorisme masih belum maksimal selama ini,’’Seperti contoh bom bunuh diri yang baru-baru tadi terjadi di Bandung-Jawa Barat, pelakunya mantan teroris bahkan ahli membuat bom. Nah seharusnya orang-orang seperti itu sekeluarnya dari tahanan harus tetap dikontrol atau diawasi oleh pihak terkait,’’ tandas Hairil Anwar.
Rakor MUI dan Raker Ganas Annar dan LPM tersebut dihadiri oleh seluruh Koordinator Wilayah MUI se Kalimantan Tengah sebanyak 100 orang peserta, terdiri dari 65 peserta dari MUI Kabupaten/ Kota dan 35 peserta dari Pengurus LPM dan Ganas Annar dari MUI Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari unsur MUI Provinsi Kalimantan Tengah, Unsur Pengurus Ganas Annar Pusat, Unsur Pimpinan LPM Jawa Tengah dan Kabupaten Murung Raya. Kegiaatan ini juga dilakukan melalui rapat pleno, dimana Pleno I akan membahas Isu dan Program Strategis MUI, Pleno 2 membahas Tugas dan Peran Ganas Annar dalam Pembinaan Umat, Pleno 3 melakukan Diskusi Panel terkait Problematika dan Arah Pembinaan Mu’alaf di Indoensia serta Pelaksanaan dan Problematika di Kabupaten Murung Raya Kalimantan tengah yang kemudian dilanjutkan Pleno 4 dengan Penyampaian Hasil Sidang Komisi/ Dialog. (red)