Lurah Selat Hulu Samugi
KUALA KAPUAS, kaltengtimes.co.id – Mengingat di wilayah Kelurahan Selat Hulu hanya ada pasar yang hanya buka setiap hari Sabtu yang oleh masyarakat Kapuas mengenalnya sebagai pasar Sabtu. Keberadaan pasar ini dinilai sudah sangat mengganggu arus lalulintas karena para pedagang umumnya menggelar lapak dagangannya di badan jalan khususnya mulai persimpangan jalan Barito hingga ujung jalan Cilik Riwut, padahal di daerah tersebut bisa dikatakan sebagai kawasan padat.
Kondisi yang demikian membuat Lurah Selat Hulu Samugi, terdorong untuk merencanakan pembangunan pasar dengan tatakelola yang baik, yang tidak menghambat dan mengganggu arus lalulintas. Hal tersebut Ia sampaikan saat di sambangi media ini di ruang kerjanya pada Jum’at pagi 03/02/2023.
“Ada lokasi yang merupakan aset Kelurahan Selat Hulu yang sempat di pinjam pakaikan kepada yayasan PGRI untuk mendirikan gedung sekolah, namun sejak tahun 1997 sekolah tersebut sudah tutup.
Sesudah itu gedung tersebut sempat dipakai Yayasan Al-Amin, tapi itu tidak terlalu lama karena waktu itu mereka juga sedang membangun sehingga dengan selesainya pembangunan gedung oleh Yayasan Al-Amin seterusnya mereka pindah dan sejak itu hingga sekarang gedung eks Sekolah PGRI itu kosong. “Kata Samugi.
Sebelumnya memang pihak PGRI sempat mengira kalau tanah beserta gedungnya milik mereka, namun berdasarkan keterangan tokoh masyarakat dan warga yang terlibat langsung pada saat pembangunannya dulu menerangkan bahwa lahan tersebut dahulunya hanya dipinjamkan. Sebelumnya, tahun 70-an lahan tersebut merupakan LKD (Lahan Kebun Desa) namun karena niatan PGRI yang ingin mendirikan sekolah namun tidak memilik lahan, lalu pihak Desa (sebelum menjadi Kelurahan*Red) meminjam pakaikan. “Terangnya.
Masih menurut Lurah Selat Hulu, jika bisa terlaksana dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas maka nanti kita buka dialog terkait mekanismenya dengan pihak PGRI mengingat bangunan gedungnya milik mereka.
Letaknya sangat strategis, berada di gang Al-Amin / gang PGRI di apit jl. Barito dan jl. Mahakam, akses jalannyapun cukup mudah dan tidak akan mengganggu kelancaran lalulintas sehingga akan lebih memberi rasa nyaman baik pada pedagang maupun kepada pengunjung.
“Keinginan ini juga sudah kita sampaikan ke Pemda melalui Disperindagkop di samping sebelumnya juga kita sudah melakukan komunikasi secara intens dengan para pedagang dan mereka menyampaikan siap di relokasi asalkan pemerintah juga siap serta serius untuk melakukan pengelolaan dengan baik. Rencana pembangunan pasar ini juga mendapat dukungan dari warga masyarakat Selat Hulu. “Tutup Samugi. (Nas)