Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat saat menjenguk korban Keracunan Massal. (Ist)
KUALA KAPUAS, kaltengtimes.co.id – Wujud Keperdulian kepada warganya, Bupati Kapuas Ir. Ben Brahim S Bahat, MM, MT dari Bandara langsung bergegas menuju Handil Ragei Desa Saka Lagun guna melihat langsung para korban keracunan massal yang masih mendapat perawatan medis di tenda-tenda darurat pada Minggu Sore 12/02/2023.
Bupati disambut langsung Wakil Bupati Kapuas Drs. H. Nafiah Ibnor di dampingi Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Panahatan Sinaga, Kadiskes dr. Tonun Panjaitan, Kadis Sosial Yan Marto, Plt. Sekretaris Dinas PUPRPKP Joni, ST, MT dan Dirut RSUD Kapuas dr. Agus Waluyo serta Unsur Tripika dan Kepala Desa Saka Lagun Samsir.
Meninjau langsung ke tenda-tenda tempat puluhan korban di rawat, sesekali Ben membincangi dan menyapa korban yang beberapa di antaranya adalah anak-anak.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, sebagai koreksi, Musibah Keracunan massal ini terjadi sehari setelah ratusan orang menyantap hidangan haul yang diselenggarakan keluarga Armain pada Kamis 09/02/2023 untuk memperingati satu tahun meninggalnya sang isteri.
Awalnya pada Jum’at (10/2) hanya belasan orang yang mengalami mual, muntah-muntah, pusing dan buang-buang air besar, namun jumlah yang Mmengalami gejala yang sama terus bertambah.
Sebagaimana disampaikan Ben kepada awak media, data korban berjumlah 131 orang, namun yang masih berada di tenda perawatan hanya berkisar 20 orang dan tiga orang yang mendapat perawatan di RSUD Kapuas.
“Ini menunjukkan bahwa banyak korban yang kondisinya sudah semakin membaik dan sudah banyak juga yang sudah dinyatakan sembuh. “Terang Ben.
Pada kesempatan tersebut, Ben juga berpesan dan menghimbau agar bila melaksanakan hajatan atau pesta sebaiknya menggunakan bumbu yang alami (natural) dengan memanfaatkan kekayaan tanaman rempah yang kita miliki, di samping itu mintalah petugas kesehatan untuk memastikan bahan makanan yang akan di olah tersebut aman untuk dikonsumsi”.
Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali, untuk itu harus menjadi perhatian kita semua dan saya berharap ini yang terakhir, “Tegas Ben.
“Kepada para korban, kita berdo’a dan berharap agar segera pulih dan kembali bisa beraktivitas sebagaimana biasanya, dan kepada seluruh dinas dan unsur terkait agar memberikan oelayan terbaik daldam penanganan korban. “pungkasnya.
Dari pantauan langsung media ini memang hanya tersisa sekitar 20 korban yang masih berada di tenda perawatan dengan infus terpasang, namun keterangan beberapa pihak termasuk Kepala Desa setempat yang memperkirakan bahwa paling lambat besok para korban ini sudah membaik dan normal kembali.
Sementara itu, hingga berita ini di release tidak terdapat korban jiwa dan belum di peroleh hasil dari pemeriksaan dan uji Laboratorium terhadap sample yang diambil dari sisa makanan, minuman dan buah yang disajikan waktu itu. (Nas).