KASONGAN, kaltengtimes.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Budi Hermanto, minta penempatan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah, baik TPS permanen maupun TPS dalam bentuk ambrol. Permintaannya yang ditujukannya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Jum’at (16/6).
Sebab TPS menurutnya tempat terkumpulnya berbagai jenis sampah yang secara otomatis akan mengeluarkan berbagai bau yang yang tidak sedap. “Lantaran bau tidak sedap itulah berbagai binatang, utamanya lalat dan nyamuk serta ulat akan menghinggapinya sampah-sampah tersebut,” kata Budi.
Dari bau dan hinggapan lalat, nyamuk dan ulat itulah menurut Budi, akan menyebarkan berbagai jenis penyakit, seperti penyakit diare, kolera, malaria dan asma serta penyakit-penyakit lainnya. “Oleh karena itu sebaiknya penempatan TPS di Katingan, khususnya di ibukota Kabupaten agar ditata ulang,” pintanya.
Dirinya memberikan contoh, seperti penempatan TPS di bahu jalan Soekarno Hatta – Kasongan, perlu dipindah ke lain tempat. Karena, jalan Soekarno Hatta tersebut berdekatan dengan perumahan penduduk dan komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. “Bahkan, bosa mengganggu pemandangan dan tata kota Kasongan sebagai ibukota Kabupaten Katingan,” ujarnya.
Selanjutnya, terkait dengan kurangnya TPS jenis ambrol, dirinya berharap kepada DLH agar mengajukan penambahan anggaran, jika kebutuhannya mendesak. “Karena, meningkatnya jumlah sampah harus diiringi dengan TPS dan armada serta personil pengangkutnya,” jelas legislator Partai Gerindra ini.
Masih masalah sampah, untuk meminimalisir bau yang kurang sedap di sekitar TPS tersebut, dirinya mengingatkan kepada masyarakat setempat, saat membuang sampah buanglah dengan tepat di TPS yang telah disediakan. Jangan sampah yang dibuang tersebut di luar TPS. “Caranya, saat membuangnya, sebaiknya dipastikan dengan benar, apakah sudah masuk sampah yang dibuang itu ke dalam TPS,” ingat anggota yang juga menjabat ketua DPD KNPI Kabupaten Katingan ini. (red)