PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co,id- Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers Paulus Tri Agung Kristanto resmi menutup kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Uji Kompentesi Jurnalis (UKJ) yang dilaksanakan oleh Dewan Pers bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang berlangsung di Hotel Bahalap Palangka Raya dari 16-17 Juni 2023, Sabtu malam (17/6).
Di lembaga uji LPDS dari 17 wartawan di Kalimantan Tengah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) satu wartawan dinyatakan belum kompeten.
Maria Dian Andriana, penguji LPDS untuk UKW tingkat Utama saat menyampaikan sambutan mengatakan, untuk uji di Palangka Raya ada 28 peserta mengikuti pra UKW. Kemudian yang terjaring untuk mengikuti UKW ada 18 orang, namun satu orang mengundurkan diri untuk alasan pribadi. Akhirnya selama dua hari ini kami menguji 17 peserta, 5 peserta jenjang utama dan 12 jenjang muda. Dari 17 itu, satu orang masih harus belajar lagi, belum kompeten.
Maria yang juga mantan Kepala Biro LKBN ANTARA di Tokyo tersebut berharap, peserta yang dinyatakan tidak kompeten dapat mengikuti UKW kembali. “Kami dari para penguji berharap teman-teman meraih prestasi dan nilai yang lebih dari ruang uji ini dalam kehidupan yang nyata dalam menjalankan profesinya,” tuturnya.
Sementara itu, Paulus Tri Agung Kristanto selaku Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers mengatakan, UKW ini digelar bukan untuk mencari kekurangan atau kelemahan dari wartawan, tetapi mencoba melihat potensi dan kompetensi dari wartawan.
“Mungkin hal itu belum terasah, kita mencoba memunculkan mutiara-mutiara ini. Saya percaya, kalau tadi ada satu dari LPDS yang harus diasah lagi, itu bukan karena belum kompeten, namun penguji perlu untuk mengasah lagi. Nanti bisa ikut dalam enam bulan agi,” kata wartawan Harian Kompas yang akrab disapa TRA itu.
Dalam acara penutupan tersebut, perwakilan dari peserta UKW tingkat Utama, Marius Ernestus Loe Bele mengaku, sebelum mengikuti ujian sudah merasakan tantangan yang berbeda. Hal itu karena banyak yang mengatakan UKW dari LPDS dianggap susah untuk meluluskan peserta.
“Sempat merasa horor duluan, karena banyak yang bilang UKW LPDS ini susah untuk lulus. Apalagi LPDS baru pertama kali menggelar uji kompetensi di Kalimantan Tengah,” ucap Ernes.
Ia menyebut, UKW LPDS ini merupakan pengalaman yang berharga bagi peserta. “Penguji disini membantu kita untuk mengeluarkan kemampuan kita. Selama dua hari ini kami sangat merasakan banyak masukan dan saran yang sangat baik bagi kami pekerja pers di daerah. Ini yang akan kami bawa ke media kami masing-masing,” pungkas Ernes. (red)