PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co.id – Kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat Kota Palangka Raya saat ini mulai menurun. Penyebabnya adalah partikel debu dan asap akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Masyarakat pun kini mulai mengkhawatirkan akan kesehatannya, terlebih kesehatan anak-anaknya.
Kepala UPTD Puskesmas Jekan Raya Kota Palangka Raya, Haryadi mengatakan, akibat kabut asap karhutla, banyak warga yang mendatangi fasilitas kesehatan dengan keluhan gangguan pernapasan, atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Saat ini kasus infeksi saluran pernapasan akut mulai mengalami peningkatan. Hal tersebut diketahui dari kunjungan pasien kasus ISPA, khususnya di Puskesmas Jekan Raya,” ungkap Haryadi, Selasa (5/9/2023).
Disampaikan Haryadi, bila mengacu data sejak bulan Juni hingga Agustus 2023 lalu, maka terjadi tren peningkatan pasien dengan keluhan gangguan pernapasan. Bahkan, tidak sedikit keluhan gangguan pernapasan itu dialami anak-anak. Termasuk anak di bawah lima tahun atau balita.
Disebutkannya, terjadi tren peningkatan pasien dengan kasus ISPA. Ini bisa dilihat sejak bulan Juni 2023 tercatat ada 193 kunjungan pasien, sekitar 50 persen di antaranya adalah anak-anak dan balita. Lalu pada bulan Juli, ada sebanyak 154 kunjungan pasien dengan 56 persen diantaranya anak-anak dan balita.
“Hingga bulan Agustus lalu, tren peningkatan pasien dengan kasus ISPA mencapai 181 dengan 63 persen di antaranya anak-anak dan balita. Jadi, dari tiga bulan terakhir ini terlihat ada tren kenaikan angka pasien ISPA,” bebernya.
Maka dari itu Haryadi mengingatkan warga untuk menjaga kesehatannya seiring mulai meningkatnya kabut asap akibat banyak kejadian karhutla.
“Kurangi aktivitas di luar ruangan kalau tidak terlalu penting. Pakailah masker agar tidak menghirup partikel debu. Lalu, konsumsi air putih yang cukup serta menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” pungkasnya. (red)