Palangka Raya, kaltengtimes.co.id — Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, hingga bulan september 2023, kasus tertinggi kejadian Karhutla terjadi pada bulan Agustus yang mencapai 137 kejadian dengan luasan mencapai 108,63 hektare.
“Seperti yang kita ketahui pada bulan Agustus kemarin kasus Karhutla memang terjadi hampir setiap hari, bahkan dalam satu hari saja bisa terjadi 3-4 kali Karhutla di lokasi yang berbeda,” kata Emi, Rabu (6/9/2023).
Dia menjelaskan tingginya kasus karhutla pada bulan Agustus tersebut memang disebabkan faktor kemarau yang cukup panjang sehingga hutan dan lahan mengalami kekeringan serta oleh ulah oknum yang tidak bertanggungjawab dengan sengaja membakar lahan.
Lebih lanjut, Emi menyebutkan selama Karhutla terjadi pihaknya kerap kali mengalami kendala dalam melakukan pemadaman api. Kendala-kendala tersebut disebabkan oleh jauhnya jangkauan lokasi serta sumber air di lokasi Karhutla mengalami kekeringan.
Untuk itu, dalam meminimalisir terjadinya Karhutla, Emi menekankan agar ke depannya masyarakat lebih memperhatikan lingkungan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan.
“Mari kita jaga lingkungan sekitar masing-masing. Jangan ada yang membuka lahan dengan cara dibakar, jangan membuang puntung rokok sembarangan, selalu waspada dan segera laporkan apabila terjadi karhutla,” tutuo Emi. (im/red)