BATAM. Kaltengtimes.co.id — Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, S.E., M.M., mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Kepri agar menjaga situasi Kepri terkhusus Kota Batam tetap kondusif dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu miring terkait relokasi masyarakat Rempang-Galang. Himbauan ini diberikan dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Gedung Graha Kepri pada Selasa (12/9/23).
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad S.E., M.M., Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, S.H., M.H., Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si., Kabinda Kepri Brigjen TNI Bonar Panjaitan, S.E., M.Si., Danrem 033/WP Kolonel. Inf. Jimmy Watuseke, Danlantamal 4 Laksamana Pertama TNI Kemas M Ikhwan Madani, S.Sos., M.Si., Sekretaris Umum Lam kepri Datok Seri Setia Laksana H. Raja Alhafiz, Kepala BP Batam, H. Muhammad Rudi, S.E., M.M., Kapolresta Barelang Kombes. Pol. Nugroho Tri Nuryanto, S.H., S.I.K., M.H., Dandim 0316 Letkol. Inf. Galih Bramantyo, S.E., M.Si., Kepala Kejaksaan Negeri Batam Herlina Setyorini, S.H., M.H dan Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si.
Dalam sambutanya Gubernur Kepri menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga situasi Kepri terkhusus Kota Batam tetap kondusif dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu miring terkait relokasi masyarakat Rempang-Galang dalam rangka menjamin keberlangsungan investasi dan dalam rangka melanjutkan pembangunan Provinsi Kepri ke depan yang lebih baik dan lebih maju yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.
Selanjutnya kami juga mengajak seluruh masyarakat Kepulauan Riau mari kita bersama-sama bersatu padu, bergandengan tangan, saling menghormati sesama anak bangsa demi terwujudnya Kamtibmas Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau yang lebih kondusif. “Sama-sama dekatkan kewaspadaan kita semua dari setiap usaha dan upaya yang ingin memecah belah masyarakat Provinsi Kepulauan Riau,” Ucap Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad S.E., M.M.
Selanjutnya dalam kesempatan tersebut, Kepala BP Batam, H. Muhammad Rudi, S.E., M.M., menyampaikan beberap poin penting diantaranya:
- Lokasi Relokasi: Proyek relokasi akan dilakukan di dapur 3 dengan luas lahan mencapai 450 hektar;
- Fasilitas Komprehensif: Pengembangan wilayah ini mencakup pembangunan rumah bernuansa melayu, fasilitas pendidikan, rumah ibadah, lapangan bola, dermaga dan peningkatan infrastruktur jalan yang semuanya penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;
- Relokasi Sementara: Adanya rencana relokasi sementara dengan bantuan sewa rumah, uang tunggu, rusun dan opsi lainnya akan memberikan perlindungan kepada keluarga/masyarakat yang direlokasi.
Kemudian Sekretaris Umum Lam kepri Datok Seri Setia Laksana H. Raja Alhafiz juga menghimbau kepada semua masyarakat agar bersama-sama menjaga ketertiban. Jangan lagi ada terjadi sesuatu yang menyengsarakan masyarakat. “Kita yakin dan percaya, pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya. Kami berharap semua bisa menerima dengan lapang dada,” Ujar Sekretaris Umum Lam kepri Datok Seri Setia Laksana H. Raja Alhafiz.
Diakhir akhir kesempatan tersebut, Gubernur Kepri mengatakan pengembangan pulau Rempang menjadi daerah Eco City telah ditetapkan sebagai proyek investasi strategis nasional oleh pemerintah pusat yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk Kepulauan Riau dan Indonesia secara keseluruhan. Dalam mendukung proyek ini, penting untuk menjalankan pola komunikasi yang efektif dengan masyarakat untuk memastikan pemahaman yang lebih baik tentang proyek ini dan mengatasi setiap kekhawatiran yang mungkin timbul.
Selain itu, peraturan yang mengatur proyek ini, yaitu Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021, harus dipatuhi sepenuhnya oleh semua pihak terkait. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pemangku kepentingan, proyek ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang besar, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Riau dan seluruh Indonesia. (red)