PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co.id — Ketua Forum Damang Kalimantan Tengah, Drs. Kardinal Tarung, meminta pihak-pihak lain untuk menahan diri dan turut mencegah dari tindakan lebih buruk terkait insiden Desa Bangkal, Kec. Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Prov. Kalteng.
“Kami menyatakan keprihatinan atas kejadian di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Prov. Kalimantan Tengah, hingga ada korban yang meninggal dunia,” tegas Kardinal Tarung.
Lebih lanjut, ia meminta pihak-pihak yang terlibat tidak melanjutkan tindakan kekerasan, dan mencari jalan damai agar permasalahan tersebut bisa selesai dan tidak merugikan berbagai pihak.
Selanjutnya, kata dia, menghormati lembaga adat dayak yaitu majelis adat dayak nasional, dewan adat dayak, barisan pertahanan masyarakat adat dayak dan kedamangan, yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diatur secara jelas di dalam peraturan daerah Provinsi Kalimantan Tengah No 16 tahun 2008 tentang kelembagaan adat dayak provinsi Kalimantan Tengah.
“Segera menyelesaikan masalah dengan menjunjung tinggi filosofi huma betang dan secara adat dayak,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi bentrok antara warga Desa Bangkal dan Aparat pengamanan, saat adanya demo warga menuntut plasma di areal PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Prov. Kalimantan Tengah, yang menyebabkan 1 warga tewas tertembak dan satu luka-luka, Sabtu (7/10/2023) malam. (red)