“Saya sangat menyesal dulu tidak belajar. Untuk itu, saya berharap agar keinginan itu terwujud pada kedua anak saya ini maka didiklah keduanya dan pergunakanlah sedikit harta yang saya tinggalkan ini untuk mengurus keperluannya,” demikian kata-kata ayah Imam al- Ghazali saat hendak wafat.
Kala itu, sang ayah berwasiat kepada salah seorang teman dekatnya dari ahli sufi untuk mendidik dan membesarkan kedua anaknya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali dan Ahmad.
Ayah al-Ghazali adalah seorang wara’ yang hanya makan dari usaha tangannya sendiri. Pekerjaannnya ialah sebagai pemintal dan penjual wol.
Pada waktu-waktu senggangnya, menurut cerita, ia selalu mendatangi tokoh-tokoh agama dan para ahli fikih di berbagai majelis dan khalawat mereka untuk mendengarkan nasihat-nasihatnya.
Tampaknya tentang pribadi dan sifat-sifat ayah al-Ghazali ini tidak banyak ditulis orang, kecuali sikap pengabdiannya yang mengagumkan terhadap para tokoh agama dan ilmu pengetahuan.